Mengenal Gangguan Latah: Jenis-Jenis dan Cara Mengobatinya

ERA.id - Latah merupakan sebuah fenomena yang cukup banyak ditemukan dalam masyarakat kita. Fenomena itu ditunjukkan saat seseorang secara spontan mengeluarkan kata-kata atau mengulangi kata-kata yang diucapkan orang lain saat dirinya terkejut atau dikagetkan.

Lantas, apa yang menyebabkan seseorang menjadi latah? Simak penjelasannya berikut.

Apakah Latah Merupakan Penyakit?

Latah merupakan sebuah kondisi yang membuat seseorang memperlihatkan perubahan kualitas kesadaran. Dalam bahasa medis, latah merupakan kondisi yang disebut sebagai “Jumping Frechmen of Maine”. Kondisi ini disebutkan termasuk salah satu jenis gangguan kejiwaan. Kondisi ini juga memiliki potensi yang cukup bahaya, sebab saat seseorang terlalu sering mengulang kata-kata orang lain tanpa disadari, orang tersebut dapat merasa kelelahan dan stres berat.

Kebiasaan latah juga dikaitkan dengan kondisi psikis seseorang yang digolongkan sebagai Possesion Trance Disorder, sebuah kondisi perubahan identitas personal menuju identitas baru, dan hal ini diperlihatkan melalui perubahan perilaku.

Para ahli menyebutkan, kebiasaan latah kerapkali dialami oleh orang yang dikucilkan ataupun disepelekan oleh masyarakat. Dengan demikian, kondisi latah muncul sebagai defense mechanism, yang bertujuan untuk menarik perhatian orang-orang atau menjalin pertemanan dengan sikap latah.

Apa Saja Jenis-jenis Latah?                   

Sikap atau tindakan yang ditunjukkan orang latah dapat bermacam-macam. Ada yang tergolong ringan, dan ada juga yang dapat membahayakan orang tersebut. Jenis-jenis latah tersebut antara lain:

Kolalia

Ekolalia merupakan reaksi latah dengan mengulangi perkataan orang lain. Hal yang menyebabkan kondisi ini adalah adanya gangguan sistem indera milik pengidap latah, terutama mulut, mata, dan telinga. Pada umumnya, pengidap latah tidak mampu mengontrol reaksi tersebut.

Ekopraksia

Ekopraksia merupakan reaksi latah dengan meniru gerakan orang lain. Latah jenis ini dianggap lebih parah daripada ekolalia, sebab sudah melibatkan perilaku.

Automoatic Obedience

Kondisi latah automatic obedience ini dapat dikatakan cukup berbahaya. Orang yang memiliki latah jenis ini dapat menjalankan perintah yang disampaikan orang lain secara spontan. Walaupun perintah yang diberikan tergolong berisiko, ada kemungkinan dia akan tetap menjalankan perintah tersebut.

Koprolalia

Koprolalia merupakan kondisi seorang pengidap yang mengeluarkan kata-kata tabu atau kotor sebagai reaksi latahnya. Pada umumnya, orang yang memiliki jenis latah ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Sebab, sebagian orang juga menjadikan latah jenis koprolalia sebagai bahan candaan.

Satu orang dapat mempunyai lebih dari satu jenis latah. Reaksi yang ditimbulkan oleh latah juga bermacam-macam, sebab yang melatarbelakangi latah tersebut memiliki alasan yang berbeda-beda.

Bagaimana Cara Menyembuhkan Latah?

Kondisi latah merupakan kondisi yang berkaitan dengan psikologis dan perilaku seseorang, oleh karena itu, untuk mengobatinya terapi perilaku dapat dijadikan cara. Berikut beberapa jenis diantaranya:

Cognitive Behaviour Therapy (CBT)

CBT dapat dijadikan salah satu terapi untuk menghilangkan latah, yaitu dengan mengubah cara berpikir orang latah tersebut. Sebab, bisa jadi cara berpikir dan perasaan yang salah tersimpan dalam diri orang latah tersebut.

Hypnotherapy

Cara selanjutnya yang diyakini paling ampuh untuk menghilangkan kebiasaan latah yaitu dengan hypnotherapy. Dengan memanfaatkan sugesti, hipnoterapi berpotensi memodifikasi sikap, perilaku orang, dan kebiasaan disfungsional.

Behaviour Therapy

Behaviour therapy memiliki tujuan untuk membentuk kebiasaan seseorang dalam menahan atau tidak menunjukkan reaksi latah jika dikejutkan. Untuk mendukung keberhasilan orang tersebut, sistem reward dan punishment pun diterapkan.

Demikianlah penjelasan mengenai kondisi latah, lengkap dengan jenis-jenis dan cara mengobatinya. Segeralah bawa kepada ahlinya jika Anda mendapati kondisi tersebut pada keluarga atau teman sekitar. Semoga bermanfaat.

Baca artikel-artikel dan informasi menarik lainnya, pantau terus kabar terbaru dari ERA, Media Terpercaya dan Pilihan Anda.