ERA.id - Anda pasti pernah tahu orang yang merespons keterkejutannya secara berlebihan dengan mengucapkan atau melakukan sesuatu secara tiba-tiba. Biasanya, perilaku seperti ini disebut dengan latah. Apa itu latah?
Berdasarkan KBBI, latah memiliki makna menderita sakit saraf dengan suka meniru-niru perbuatan atau ucapan orang lain. Namun, apakah ini memang sebuah penyakit? Simak penjelasan berikut untuk lebih jelasnya, seperti dikutip Era.id dari berbagai sumber.
Mengenal Apa Itu Latah
Dalam dunia medis, latah disebut dengan jumping frenchmen of maine. Ini merupakan kelainan atau penyakit langka yang ditandai dengan reaksi terkejut secara cukup ekstrem.
Pertama kali istilah ini ditemukan pada akhir abad ke-19 di Maine, Amerika Serikat dan Quebec, Kanada. Ketika itu, kondisi tersebut ada pada para penebang pohon keturunan Kanada-Prancis yang terisolasi.
Orang latah menunjukkan reaksi tak terduga saat terkejut. Reaksi tersebut bisa dibilang tidak biasa dan berlebihan. Beberapa contoh reaksi yang bisa muncul adalah mengulang kata tertentu, menjerit, melompat, memukul, dan sebagainya.
Respons ini terjadi secara cepat, natural, dan tanpa disengaja atau direncanakan. Penyebab latah bisa berupa suara yang kencang atau tiba-tiba melihat sesuatu yang tak terduga. Orang yang menderita latah tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri saat latah sehingga respons yang muncul tidak terduga.
Beberapa Jenis latah
Ada beberapa jenis latah yang dibedakan berdasarkan respons yang dihasilkan oleh penderitanya. Ada beberapa latah yang biasa saja, tetapi ada pula latah yang bisa jadi membahayakan diri penderita.
· Kolalia
Ini merupakan latah yang reaksinya berupa pengulangan ucapan orang lain. Penyebab dari ekolalia adalah sistem indera pengidap, terutama mata, mulut, dan telinganya, mengalami gangguan.
· Ekopraksia
Ekopraksia merupakan jenis latah yang reaksinya berupa menirukan gerakan orang lain. Latah jenis ini dianggap lebih parah dibandingkan ekolalia sebab melibatkan perilaku atau gerakan fisik.
· Koprolalia
Koprolalia merupakan latah yang reaksinya berupa pengucapan kata-kata yang dianggap tabu atau kotor. Pengidap latah ini biasanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
· Automoatic Obedience
Reaksi yang muncul dari pengidap latah bisa berupa melakukan perintah dari orang lain secara spontan. Latah automoatic obedience bisa dibilang sebagai latang yang cukup berbahaya sebab pengidap bisa jadi melakukan hal yang berbahaya bagi dirinya saat mendapatkan perintah dari orang lain.
Untuk diketahui, seorang pengidap latah bisa jadi mengalami beberapa jenis latah. Reaksi yang dikeluarkan oleh pengidap juga bisa sangat beragam karena faktor penyebabnya juga berbeda-beda.
Kenapa Orang Bisa Latah?
Sebenarnya, apa yang membuat orang bisa latah? Sebuah teori menjelaskan, kelainan ini muncul sebagai respons ekstrem terhadap situasi atau kondisi tertentu yang dipengaruhi oleh faktor budaya.
Terkait hal tersebut, belum ada penelitian dan penjelasan medis yang mendukung teori penyebab latah. Dengan kata lain, penyebab latah belum diketahui secara pasti.
Meski demikian, kondisi latah kerap diyakini sebagai gangguan neuropsikiatri karena reaksi terkejut yang muncul dianggap berlebihan dan tidak wajar. Pendapat lain menyebutkan, latah disebabkan oleh gangguan neurologis somatik. Gangguan somatik terjadi karena mutasi gen setelah pembuahan dan tidak diwariskan oleh orang tua atau diteruskan ke anak.
Kemudian, pengaruh budaya atau lingkungan dinilai bisa berpengaruh terhadap tingkat keparahan dari kelainan ini. Untuk mengetahui penyebab pasti dari latah dibutuhkan penelitian lebih lanjut sebab belum ada studi yang spesifik mencari tahu penyebab dan mekanisme latah. Hingga saat ini, faktor genetik dan lingkungan disebut sebagai faktor yang punya peran terhadap terjadinya latah.