Jadi Alasan Produk Mie Sedaap Ditarik di Sejumlah Negara, Apa Itu Etilen Oksida?

| 11 Oct 2022 13:27
Jadi Alasan Produk Mie Sedaap Ditarik di Sejumlah Negara, Apa Itu Etilen Oksida?
Ilustrasi mi instan (unsplash)

ERA.id - Singapura dan Hong Kong melakukan penarikan terhadap sejumlah produk Mie Sedaap karena ditemukan etilen oksida dalam produk buatan Indonesia itu. Sebenarnya, apa itu etilen oksida?

Akhir September 2022, Center for Foods Safety (CFS) Hong Kong, badan pangan Hong Kong, menyebut Mie Sedaap varian Korean Spicy Chicken Flavour Fried Noodle mengandung etilen oksida (EtO).

Varian Mie Sedaap yang Ditarik di Singapura (antaranews)

Pada Kamis, 6 Oktober 2022, Singapore Food Agency (SFA), badan pangan Singapura, menyebut pihaknya menarik produk Mie Sedaap varian Korean Spicy Soup dan Korean Spicy Chicken. Alasan sama, yaitu penemuan EtO.

Kemudian, Sabtu, 8 Oktober, SFA menyatakan bahwa ditemukan kembali EtO dalam produk Mie Sedaap varian Soto dan Kari Ayam. Kedua produk ini juga ditarik dari pasaran negara tersebut.

Apa Itu Etilen Oksida?

Dikutip Era dari halodoc, Occupational Safety and Health Administration (OSHA) di Amerika Serikat menjelaskan bahwa etilen oksida merupakan gas buatan manusia. Ini merupakan gas yang sangat beracun, mudah terbakar, tidak berwarna, dan bisa menghasilkan bau manis pada suhu kamar.

Etilen glikol diproduksi menggunakan gas etilen oksida. Etilen glikol digunakan dalam berbagai produk, seperti obat-obatan, perekat, busa poliuretan, tekstil, deterjen, pelarut, dan antibeku.

Di industri medis, etilen glikol yang diproduksi fasilitas sterilisasi digunakan untuk mensterilkan peralatan medis, peralatan bedah, dan produk medis yang lain. Namun, proses sterilisasi, pemindahan, penyimpanan, dan penanganan etilen oksida bisa mengakibatkan tempat kerja beracun, terutama jika pekerja terluka melalui kontak kulit atau terpapar etilen oksida yang ada di udara.

International Agency for Research on Cancer (IARC), mengklasifikasikan etilen oksida sebagai karsinogenik. Berdasarkan bukti terbaru dari Environmental Protection Agency (EPA), paparan etilen oksida melalui inhalasi bisa meningkatkan risiko pengembangan kanker limfohematopoietik, seperti leukemia limfositik, mieloma, dan limfoma non-hodgkin.

Dampak Etilen Oksida terhadap Kesehatan

Paparan etilen oksida bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan. Beberapa risiko akibat paparan zat ini adalah penglihatan kabur, kesulitan bernapas, kanker payudara, dan gangguan sistem saraf. Menelan etilen oksida bisa menyebabkan sakit perut dan nyeri.

IARC, bagian dari World Health Organization (WHO), mengklasifikasikan etilen oksida sebagai zat yang bisa menyebabkan kanker pada manusia. Paparan jangka pendek etilen oksida memiliki kemungkinan untuk meningkatkan risiko kanker yang sangat kecil.

Selain itu, sejumlah bukti menunjukkan bahwa etilen oksida juga berdampak buruk terhadap sistem reproduksi dan janin. Dengan kata lain, etilen oksida sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janin. Anak-anak yang terpapar etilen oksida juga berpotensi mengalami efek seperti yang dialami oleh orang dewasa.

Identifikasi Paparan Etilen Oksida

Dua jenis tes bisa dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang terpapar etilen oksida. Tes pertama mengukur etilen oksida yang ada di dalam darah. Tes kedua mengukur kandungan etilen oksida yang ada dalam napas.

Tes tersebut hanya mampu memantau tingkat paparan etilen oksida di dalam tubuh. Kedua tes tidak bisa digunakan untuk memprediksi pengaruh zat beracun itu terhadap kesehatan.

Meski demikian, perlu diketahui bahwa bahan kimia akan meninggalkan tubuh dengan cukup cepat, sekitar 50 persen per 40 menit atau lebih. Namun, hal itu tetap bisa menyebabkan tubuh cedera.

Setelah mengetahui apa itu etilen oksida, ada baiknya kita lebih bijak menyikapinya. Menghindari sesuatu yang berbahaya bagi kesehatan menjadi tindakan yang tepat dibandingkan harus menyembuhkan penyakit yang diakibatkan.

Rekomendasi