Waspada Neuropati Diabetik, Kerusakan Saraf Tepi dengan Menggunakan Neurometer

| 09 Nov 2022 19:15
Waspada Neuropati Diabetik, Kerusakan Saraf Tepi dengan Menggunakan Neurometer
Ilustrasi penderita diabetes (Unsplash)

ERA.id - Diabetes merupakan salah satu penyakit yang memiliki cukup banyak penderita di Indonesia, yakni 19,5 juta pada tahun 2021 dan menempati peringkat kelima dunia. Tak hanya itu, penderita diabetes ini biasanya juga mengalami neuropati diabetik.

Neuropati diabetik adalah kerusakan saraf tepi yang ditandai dengan gejala seperti kebas, kesemutan, rasa tertusuk, hingga sensasi panas atau terbakar pada tubuh. Angka penderita diabetes yang mengalami neuropati diabetik juga cukup banyak mencapai 58 persen.

"Satu dari antara dua atau tiga pasien diabetes itu mengalami neuropati. Biasanya mereka ini datang itu setelah advance case, atau sudah agak parah keadaannya," ujar Dokter Ahli Saraf, DR. dr. Rizaldy Taslim Pinzon, M. Kes,Sp.S, di kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan, pada Rabu (9/11/2022).

Dengan latar belakang tersebut, dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional pada 12 November 2022 dan Hari Diabetes Sedunia pada 14 November 2022, P&G Health Indonesia melalui brand Neurobion pun meluncurkan kampanye "Hidup Bebas Tanpa Kebas dan Kesemutan". Mereka meluncurkan Neurometer, yaitu aplikasi untuk menilai risiko neuropati pertama di Indonesia.

Rekomendasi