ERA.id - Saraf kejepit adalah suatu kondisi yang bisa memicu saraf tertekan. Tekanan pada saraf bisa disebabkan oleh banyak hal dan bisa terjadi di semua bagian tubuh. Biasanya area yang sering mengalami saraf kejepit adalah tulang belakang. Hal itu disebabkan karena pada tulang belakang terdapat 33 ruas sendi yang mana juga terdapat 33 pasang saraf yang menyarafi seluruh anggota tubuh, termasuk organ dalam manusia.
Dari semua ruas sendi yang terdapat pada tulang belakang, yang sangat berpotensi dan sering mengalami saraf kejepit adalah bagian pinggang (lumbar). Karena ruas sendi lumbar atau pinggang ini menjadi titik utama tubuh manusia. Diibaratkan dalam sebuah struktur bangunan, pinggang seperti tiangnya. Ketika manusia duduk pinggang lah yang menjadi penyangga, begitu pula ketika berdiri, pinggang pula yang menjadi penyangga.
Lantas, mengapa saraf kejepit sering terjadi pada pinggang? Berikut beberapa penyebabnya.
Cedera atau jatuh
Penyebab pertama yang menyebabkan saraf kejepit di bagian pinggang adalah cedera atau jatuh. Cedera atau jatuh sendiri merupakan kecelakaan tak terduga yang dapat membuat bagian tubuh tertentu mengalami pergeseran karena guncangan. Tanpa kita sadari guncangan sekecil apapun yang terjadi, pasti tubuh kita mengalami pergeseran. Sedangkan bagian tubuh yang rentan bergeser adalah sendi. Dari Pergeseran sendi itulah yang membuat saraf yang terletak pada bagian sendi mengalami tekanan.
Posisi Salah Tubuh yang Diulang dan Menjadi Kebiasaan
Kondisi selanjutnya yang bisa menyebabkan saraf terjepit di bagian pinggang adalah posisi tubuh yang salah, namun masih dilakukan secara berulang, dan menjadi kebiasaan.
Duduk maupun berdiri dengan bertumpu pada 1 bagian tubuh (kanan saja atau kiri saja) juga bisa mengakibatkan sendi bergeser. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pergeseran pada sendi itulah yang mengakibatkan saraf kejepit. Maka penting bagi kita untuk memperhatikan cara duduk, berdiri, dan jalan kita.
Kurang Gerak
Hal ini sering dialami oleh kaum milenial akhir-akhir ini. 2 tahun lebih pandemi Covid-19 memaksa sebagian besar orang untuk tetap tinggal di rumah. Semua aktivitas di luar rumah yang semula dilakukan secara langsung tatap muka, kini beralih menjadi virtual. Akibatnya sebagian besar orang cenderung kurang gerak karena semua kerjaan bisa dilakukan hanya dengan duduk berlama-lamaan, atau hanya sebatas rebahan saja.
Kurang gerak ini yang memicu kekakuan pada otot. Kekakuan otot ini dapat mempengaruhi posisi sendi. Karena sifat elastisitas otot menurun, sehingga menjadi kencang, dan mengakibatkan bergesernya sendi.
Kelebihan Berat Badan
Tahukah Anda, bahwa obesitas ternyata juga bisa menjadi salah satu penyebab dari saraf terjepit di pinggang.
Oleh karena itu, mulailah untuk menjalankan pola hidup sehat dari sekarang. Seperti olahraga teratur, makan-makanan bergizi, istirahat cukup, banyak minum air putih, dan mengonsumsi vitamin.
Apa yang harus Anda lakukan jika Anda mengalami saraf kejepit di pinggang?
Dari pembahasan di atas kita tahu bahwa penyebab saraf kejepit adalah pergeseran sendi, maka yang harus dilakukan adalah mengembalikan sendi pada posisi semula. Hal yang mungkin bisa Anda lakukan adalah
Operasi
Perlu Anda ketahui bahwa saraf itu terletak diantara persendian, maka hal yang harus dilakukan adalah dilakukan pembedahan (Operasi) untuk mengurai serta mengembalikan sendi ke posisi semula. Hal ini dinilai mampu menyelesaikan permasalahan saraf kejepit, meskipun harus menelan biaya yang cukup mahal.
Terapi Reposisi Sendi dan Tulang Belakang
Teknik tradisional ini bisa menjadi opsi untuk mengatasi permasalahan saraf kejepit di pinggang. Teknik yang akhir-akhir ini menjadi viral di berbagai media sosial, biasa disebut dengan terapi krek/kretek-kretek. Selain biaya yang terjangkau, terapi ini juga efektif untuk mengatasi masalah saraf kejepit di pinggang.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo Anda mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…