Sudah Tahu Belum? Begini Posisi Tidur untuk Penderita Skoliosis yang Benar

| 16 Dec 2022 20:04
Sudah Tahu Belum? Begini Posisi Tidur untuk Penderita Skoliosis yang Benar
Ilustrasi Penyakit Skoliosis. (Foto: Istimewa/net)

ERA.id - Pada umumnya, gejala skoliosis tidak dapat dilihat dengan mudah. Beberapa orang tidak menyadari bahwa tubuh mereka sedang mengalami skoliosis karena tidak mendapati gejala kelainan tulang. Kesadaran ini biasanya muncul setelah tubuh merasakan beberapa gejala.

Pengertian Skoliosis

Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang berbentuk melengkung dengan posisi menyamping.

Hingga saat ini, penyebab utama skoliosis belum diketahui. Walaupun ada beberapa kasus skoliosis yang diakibatkan oleh kondisi seperti cerebral palsy dan distrofi otot.

Skoliosis dapat dialami selama percepatan pertumbuhan tepat sebelum seseorang memasuki masa pubertas. Pada umumnya gejala skoliosis termasuk ringan, tapi pada beberapa kasus dapat menjadi lebih parah saat anak-anak mengalami masa pertumbuhan. Skoliosis yang parah dapat menimbulkan kelumpuhan. Masalah lainnya yang dapat muncul salah satunya adalah paru-paru tidak berfungsi dengan baik. Hal ini karena ruang di dada menjadi menyempit, akibat lekukan tulang yang terjadi.

7 Penyebab Skoliosis

Lantas, apa saja yang menyebabkan seseorang mengalami skoliosis? Ada beberapa penyebab yang perlu menjadi perhatian, antara lain sebagai berikut:

  1. Pertama, cerebral palsy: Gangguan sistem saraf yang mampu memengaruhi cara orang dalam mendengar, melihat, bergerak, belajar, dan berpikir.
  2. Kedua, distrofi otot. Kelainan genetik yang bisa mengakibatkan kelemahan pada otot.
  3. Ketiga, cacat lahir. Kondisi seperti sipa bifida pun berpengaruh terhadap kondisi tulang belakang bayi saat lahir.
  4. Keempat, masalah tulang. Jika Anda mengalami cedera atau infeksi tulang belakang, hal ini bisa meningkatkan risiko penyebab skoliosis.
  5. Kelima, faktor genetik. Orang yang mempunyai riwayat genetik skoliosis berisiko lebih tinggi terkena kelainan tulang skoliosis.
  6. Keenam, skoliosis sindromik. Kelainan tulang skoliosis dapat terjadi karena kondisi medis seperti neurofibromatosis atau sindrom marfan.
  7. Ketujuh, osteoporosis: Masalah tulang lainnya seperti osteoporosis dapat menimbulkan skoliosis sekunder karena adanya degenerasi tulang.

Gejala Skoliosis

Gejala skoliosis sendiri cukup bervariasi, tergantung tingkat derajat skoliosis itu sendiri. Ada banyak sekali kasus skoliosis yang tidak terdeteksi selama beberapa lama bahkan tahunan karena gejala yang dapat diamati hanya sedikit. Adapun gejala umum seseorang yang mengalami skoliosis antara lain:

  • Adanya masalah pernapasan karena fungsi paru-paru yang terganggu
  • Punggung terasa nyeri atau linu
  • Salah satu tulang belikat posisinya lebih tinggi dari yang lain
  • Salah satu tulang belikat terlihat menonjol dari lain yang lain
  • Bentuk bahu, pinggang, dan pinggul tidak rata

Apabila lengkungan skoliosis semakin parah, selain melengkung ke sisi yang lain, tulang belakang juga berisiko berputar atau melintir. Hal ini mengakibatkan tulang rusuk di satu sisi tubuh terlihat lebih menonjol dibandingkan di sisi yang lain.

Posisi Tidur untuk Penderita Skoliosis

Ilustrasi posisi tidur untuk penderita skoliosis (Foto: scitechdaily.com)

Karena termasuk kelainan tulang yang tidak dapat disembuhkan, maka seseorang yang mengalami skoliosis harus menggunakan cara lain agar dapat menjalani hidup dengan kelainan tulang tersebut. Oleh sebab itu, bagi Anda yang mengalami kelainan tulang ini, perlu memahami cara terbaik untuk menjalani hidup dengan skoliosis. Salah satunya adalah posisi tidur.

Posisi tidur yang disarankan untuk penderita skoliosis yaitu tidur terlentang dengan memosisikan bantal di bawah leher, untuk menopang leher Anda dengan benar ketika tidur. Selain terlentang, posisi tidur yang direkomendasik yaitu tidur miring. Jika Anda hendak menghadap sisi kiri atau kanan pun tak masalah, tentukanlah posisi yang membuat Anda merasa nyaman.

Adapun untuk posisi tidur yang tidak disarankan yaitu tidur dengan tengkurap atau telungkup. Tidur tengkurap berisiko membuat kepala dan leher Anda berputar pada sudut yang tidak sehat. Selain itu, tidur tengkurap juga dapat mengakibatkan tulang belakang Anda melengkung, dan menjadikan tulang belakang Anda lebih tidak sejajar.

Nah, demikianlah penjelasan tentang skoliosis dan posisi tidur untuk penderita skoliosis. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Rekomendasi