ERA.id - Penyakit kuning pada bayi tentunya cukup mencemaskan bagi setiap orang tua. Apalagi jika mereka merupakan pasangan yang baru saja mendapatkan buah hati. Namun, sebenarnya penyakit kuning yang terjadi pada bayi bukanlah suatu hal yang perlu dikhawatirkan.
Sebab, penyakit ini wajar terjadi pada bayi yang baru berusia 2-4 hari, dan setelah 1-2 minggu penyakit ini akan menghilang secara alami. Anda baru boleh waspada jika penyakit ini terjadi dalam kurun waktu 24 jam setelah bayi dilahirkan, serta tidak menghilang setelah 14 hari dilahirkan. Sebab hal ini dapat menjadi pertanda penyakit bagi bayi.
Proses Terjadinya Penyakit Kuning pada Bayi
Penyakit yang menyerang bayi baru lahir ini dikarenakan adanya gangguan pada proses pembentukan dan pembuangan zat bilirubin dalam tubuh. Bilirubin sendiri adalah zat yang dihasilkan dari proses penghancuran sel darah merah. Zat ini selanjutnya akan mengalir di dalam darah dan digiring menuju organ hati untuk diolah, untuk kemudian dibuang bersama urine dan tinja.
Bagi bayi yang mengidap penyakit kuning, proses normal di atas tidak berjalan dengan baik, sehingga zat bilirubin akan menumpuk di dalam darah serta jaringan tubuh lain. Hal ini berakibat pada kulit bayi yang akan tampak menguning. Proses pembuangan bilirubin yang tidak berjalan normal dapat terjadi karena sejumlah faktor pemicu yang mendasarinya, antara lain:
- Bayi yang dilahirkan dengan metode induksi. Kondisi ini akan menjadikan bertambahnya oksitosin dalam tubuh bayi yang memunculkan gejala penyakit kuning ketika mereka lahir.
- Bayi yang dilahirkan dengan prematur, sehingga fungsi hati yang dimiliki belum sepenuhnya sempurna. Dalam hal ini, penyakit kuning dapat diderita bayi selama lebih dari dua minggu.
- Berat badan bayi mengalami penurunan secara drastis. Kondisi ini dapat terjadi karena asupan ASI pada bayi yang kurang.
- Ibu hamil yang menderita penyakit diabetes.
- Bayi mengalami pendarahan internal, sehingga saat mereka lahir timbul memar pada tubuh.
- Bayi mengalami masalah pada hati.
- Selama masa kehamilan, bayi mengalami infeksi.
- Ada kelainan sel darah merah dalam tubuh bayi.
Sebaiknya kadar bilirubin dijaga dalam batas normal. Sebab, kadar bilirubin yang terlalu berlebihan dapat menjadi pemicu kerusakan otak di hari kemudian. Kondisi ini disebut dengan istilah kernikterus. Ketika sejumlah faktor risiko tersebut terjadi, segera datangi dokter di rumah sakit terdekat untuk memastikan Si Kecil dalam kondisi yang baik-baik saja selama dalam kandungan.
Pengobatan yang Bisa Diberikan
Penyakit kuning pada bayi baru lahir pada umumnya dapat disembuhkan dengan sendirinya, sehingga pengobatan khusus tidak perlu dilakukan. Anda juga dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit kuning pada bayi dengan memastikan kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi dengan baik. Pemenuhan asupan nutrisi bayi sangat penting diberikan untuk membantu kerja tubuh bayi dalam mengurangi kelebihan bilirubin. Dalam hal ini, ibu dapat menyusui bayi sejumlah 8-12 kali dalam sehari.
Namun, saat penyakit kuning tidak juga membaik dalam waktu lebih dari 2 minggu, maka dibutuhkan metode fototerapi. Dalam hal ini, dokter akan memosisikan bayi pada kotak yang dilengkapi dengan sinar ultraviolet. Sinar ini akan diserap kulit bayi yang membantu mengubah bilirubin ke dalam bentuk yang lebih mudah untuk dibuang. Ketika proses ini dijalankan, bayi harus dalam keadaan telanjang dengan mata yang diberikan dengan penutup mata.
Jika prosedur fototerapi tidak memberikan hasil, maka bayi membutuhkan perawatan yang lebih intensif. Perawatan yang dimaksud yaitu dengan menjalankan transfusi darah, sehingga darah bayi yang mengandung kadar bilirubin berlebih dapat digantikan dengan darah yang mengandung kadar bilirubin normal.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…