Penyebab Rambut Bayi Botak yang Harus Diketahui

| 27 Jan 2024 17:55
Penyebab Rambut Bayi Botak yang Harus Diketahui
Ilustrasi penyebab rambut bayi botak (AI Care)

ERA.id - Anda mungkin merasa khawatir, heran, atau kaget saat melihat rambut bayi botak di belakang. Sekilas menurut Anda mungkin hal itu terlihat lucu dan menggemaskan. Namun, terlepas dari hal tersebut, kondisi ini sering kali menjadi keluhan para orangtua. Tidak jarang orangtua yang mencari tahu penyebab rambut bayi botak dan mencoba berbagai cara untuk menangani kondisi tersebut.

Sebelum mencoba berbagai hal untuk mencegah kebotakan rambut bayi tersebut, sebaiknya kita kenali dulu apa yang menyebabkan kondisi ini terjadi.

Penyebab Rambut Bayi Botak

Faktor genetik menjadi penyebab utama dari kasus rambut bayi botak di belakang. Hal ini tentunya tidak mengherankan, sebab faktor genetik memberikan andil besar dalam menentukan jenis rambut dan tebal tipisnya rambut si Kecil. Orangtua yang mempunyai rambut lebat memiliki potensi mewariskan rambut yang lebat juga pada si Kecil, demikian juga sebaliknya. Sehingga, jika si Kecil punya rambut botak di belakang, sebaiknya ingat-ingat lagi, apakah dulu Anda mengalami kondisi yang serupa saat masih kecil?

Ilustrasi (Unsplash/Minnie Zhou)

Namun, hal tersebut juga bisa disebabkan oleh beberapa alasan di bawah ini:

Tidur telentang dalam waktu yang lama

Seperti yang kita tahu, bayi memiliki jam tidur yang lebih lama dibandingkan orang dewasa. Sekalipun terjaga, kebanyakan bayi yang belum mampu duduk akan menghabiskan waktunya dengan telentang. Nah, hal tersebut ternyata memberikan dampak untuk tumbuh kembang rambut si Kecil. Kebiasaan ini menjadikan rambut dan kulit kepala si Kecil menerima tekanan dan bergesekan dengan permukaan kasur secara  lebih intens, sehingga lama-lama membuat rambut bayi mengalami kebotakan.

Kurap di kulit kepala

Rambut bayi botak di belakang bisa juga karena adanya kurap di permukaan kulit kepala atau tinea capitis karena adanya infeksi jamur pada kulit kepala si Kecil. Kondisi ini paling sering terjadi pada anak usia di atas 2 tahun, tapi tidak menutup kemungkinan jika kondisi ini bisa terjadi pada bayi. Namun, jika kebotakan pada si Kecil memang dikarenakan hal ini, Anda tidak perlu khawatir. Jika kurap diobati dengan tepat, kondisi rambut si Bayi akan segera tumbuh kembali.

Perubahan hormon setelah lahir

Selain faktor genetik, faktor hormonal juga dapat menjadi faktor pertumbuhan rambut bayi. Kadar hormon yang tinggi saat bayi masih dalam kandungan menjadikan pertumbuhan rambutnya lebih cepat. Namun setelah lahir, si Kecil umumnya akan mengalami penurunan hormon. Penurunan hormon ini memiliki hubungan pada pertumbuhan rambut bayi selanjutnya, termasuk mampu memicu kerontokan rambut pada si Kecil.

Telogen effluvium, fase istirahat pertumbuhan rambut bayi

Penyebab selanjutnya kenapa rambut bayi botak di belakang adalah telogen effluvium atau fase istirahat pertumbuhan rambut. Kondisi ini membuat rambut bayi rontok selama 6 bulan pertama. Namun, Anda tidak perlu khawatir ya. Sebab, selain ada tahap istirahat, rambut juga mempunyai tahap pertumbuhan. Nah, tahap pertumbuhan rambut ini akan berjalan sekitar tiga tahun, adapun tahap istirahat berlangsung sekitar 3-6 bulan.

Cradle cap (Dermatitis seboroik)

Cradle cap atau dermatitis seboroik adalah salah satu masalah yang paling sering dialami anak bayi yang berpotensi menyebabkan kebotakan pada rambut. Kondisi ini dipicu adanya peradangan sehingga menimbulkan produksi minyak berlebih pada kulit kepala si Kecil. Cradle cap umumnya dialami oleh bayi di bawah usia 3 bulan dan akan menghilang ketika si Kecil berusia 6 bulan.

Alopecia areata

Alopecia areata juga dapat menjadi penyebab kebotakan rambut pada bayi. Alopecia areata dapat kita tandai dengan adanya area halus, bulat, dan benar-benar botak di kulit kepala bayi. Kondisi ini dikarenakan oleh penyakit autoimun yang menyerang folikel rambut yang secara drastis membuat pertumbuhan rambut melambat. 

Demikianlah ulasan tentang penyebab rambut bayi botak yang dapat kita ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Rekomendasi