ERA.id - Menangis adalah hal yang normal dilakukan oleh manusia. Ini termasuk respons alami tubuh saat seseoran mengalami suatu kondisi emosional, baik sedih, bahagia, maupun marah. Selain itu, terdapat fakta psikologi orang yang mudah mengangis.
Pada umumnya, orang yang mudah menangis dinilai sebagai orang yang lemah sebab gampang terbawa emosi. Sementara, perlu diketahui bahwa setiap orang punya kadar emosi yang berbeda-beda dan punya cara mengekspresikan emosi tersebut dengan berbagai cara, termasuk menangis.
Hal semacam ini kurang dipahami oleh masyarakat secara umum sehingga mudah memberikan penilaian negatif terhadap orang yang mudah menangis. Untuk meningkatkan pengetahuan, perspektif, dan kebijaksanaan kita, simak penjelasan dari Era.id berikut mengenai fakta-fakta dari orang yang mudah menangis.
Berbagai Fakta Psikologi Orang yang Mudah Menangis
1. Berhati lembut dan empati tinggi
Kebiasaan mudah menangis menunjukkan bahwa orang tersebut punya hati yang lembut dan empati yang tinggi. Orang yang mudah menangis cenderung punya sensitifitas untuk menempatkan diri pada posisi orang lain dan mampu memahami kesulitan atau masalah orang tersebut.
Ini bisa menjadi tanda bahwa orang tersebut adalah pendengar yang baik dan tidak akan menghakimi orang yang sedang berkeluh kesah kepada dirinya. Orang yang mudah menangis bisa menjadi sahabat yang baik, termasuk untuk berbagi cerita.
2. Pribadi yang kuat
Orang yang mudah menangis bukan orang lemah, tetapi malah yang kuat. Perlu Anda ketahui, menangis membantu tubuh melepaskan hormon endorfin atau “hormon bahagia”. Hormon ini punya peran dalam mengurangi rasa sakit dan bisa memperbaiki suasana hati.
Orang yang sedang menangis sedang mengeluarkan seluruh emosi buruk agar tidak tertahan di dalam tubuh. Dengan demikian, orang tersebut bisa lega dan merasa lebih kuat setelahnya.
Sementara, orang yang terus menyangkal emosi tertentu (dengan memaksakan diri tampak selalu baik-baik saja) bisa mengalami dampak yang buruk terkait kesehatan fisik dan mental. Terlebih lagi, jika hal tersebut dilakukan dalam waktu panjang.
Memendam perasaan tertentu, seperti kesedihan dan kemarahan, bisa memicu gangguan kesehatan mental yang akan merambat pada penurunan kesehatan fisik. Aktivitas sehari-hari pun bisa terganggu.
3. Memiliki Kecerdasan Emosional yang Tinggi
Kecerdasan emosional atau emotional quotient (EQ) adalah kemampuan untuk mampu menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi yang dia rasakan atau dirasakan orang di sekitarnya.
Orang yang mudah menangis cenderung berempati tinggi dan bisa menjadi pendengar yang baik. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa orang tersebut punya kecerdasan emosional yang lebih baik dibandingkan orang lain. Ini menjadikan orang yang mudah menangis lebih mudah beradaptasi dan menempatkan diri di lingkungan baru.
Terkait EQ, mudah menangis juga bisa menunjukkan bahwa orang tersebut bisa mengendalikan serta mengelola emosi dengan baik. Orang yang mudah menangis berkemungkinan lebih kecil untuk memendam emosi dalam waktu lama. Pada suatu saat, emosi tersebut bisa tiba-tiba meledak karena tidak mampu lagi menahannya.
4. Berani menunjukkan sisi rapuhnya
Tak bisa dipungkiri, manusia punya sisi rapuh masing-masing, khususnya saat menghadapi masa-masa sulit. Meski demikian, tidak semua orang cukup memiliki keberanian untuk menunjukkan hal tersebut.
Beberapa orang memilih menyembunyikan sisi rapuhnya karena takut terhadap penilaian kurang menyenangkan dari orang lain. Orang yang mudah menangis lebih memilih untuk jujur terhadap diri sendiri dengan mengekspresikan perasaannya daripada menutup-nutupinya.
Itulah berbagai fakta psikologi orang yang mudah menangis. Meski masih dinilai sebagai hal negatif orang sebagian masyarakat, menangis sebenarnya adalah hal normal yang bisa memberikan kekuatan kepada manusia dalam menghadapi lika-liku kehidupan.