Bolehkah Memelihara Kucing Saat Ada Bayi?

| 08 Apr 2023 07:05
Bolehkah Memelihara Kucing Saat Ada Bayi?
Ilustrasi kucing tidur (Unsplash/Lauren Kay)

ERA.id - Memelihara kucing memang mengasyikan karena bisa menjadi hiburan tersendiri. Namun sebagian orang justru tidak suka kucing karena khawatir hewan peliharaan ini bisa menularkan penyakit. Bulu kucing dikhawatirkan bisa menimbulkan penyakit bagi pemiliknya. Banyak pet lovers yang bertanya bolehkah memelihara kucing saat ada bayi?

Larangan memelihara kucing saat hamil dan memiliki bayi sudah cukup sering disampaikan. Bahkan ada mitos yang masih dipercaya sampai sekarang, yang menyebut bulu kucing bisa menyebabkan keguguran. Selain itu, buku kucing yang terhirup juga bisa menimbulkan masalah kesehatan. 

Bulu kucing bisa berbahaya apabila terpapar pada bayi. Namun bagi pemilik kucing pastinya berat rasanya jika harus menyingkirkan anabul kesayangannya dari rumah. Demi kesehatan keluarga, cat lovers perlu tahu amankah memelihara kucing saat ada bayi. 

Bolehkah Memelihara Kucing saat Ada Bayi

Meski memelihara kucing membawa banyak manfaat positif, namun ada sejumlah hal yang perlu Anda perhatikan ketika punya kucing di rumah saat ada bayi. Sejumlah ahli kesehatan mengatakan bahwa kucing merupakan hewan yang berpotensi menimbulkan penyakit. 

Ilustrasi kucing (unsplash/Onur Binay)

Meski bukan faktor utama penyebab penyakit, namun bulu kucing berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Itulah mengapa banyak orang menyarankan untuk tidak memelihara kucing saat hamil maupun ketika memiliki bayi. Apalagi imun atau daya tahan bayi lemah sehingga rentan terkena penyakit. 

Boleh saja apabila Anda ingin memelihara kucing di rumah saat ada bayi, asalkan memperhatikan sejumlah hal berikut ini:

  • Selalu menjaga kebersihan kucing mulai dari bulu hingga kakinya, sering memandikannya dan jangan sering dilepasliarkan.
  • Menempatkan di ruang khusus atau kandang agar tidak berkeliaran di dalam rumah.
  • Wajib membersihkan kandang kucing secara rutin.
  • Selalu cuci tangan setelah menyentuh atau bermain dengan kucing.
  • Rutin memeriksakan kucing ke klinik atau dokter hewan.
  • Hindari memberi makan kucing dengan makanan atau daging yang tidak dimasak hingga matang. 

Bahaya Bulu Kucing bagi Bayi

Kucing bisa menjadi perantara penyebaran penyakit pada manusia. Penyebaran penyakit tersebut terjadi melalui bulu kucing. Inilah alasan mengapa Anda disarankan untuk menjauhkan kucing pada bayi. Berikut ini sejumlah bahaya kucing bagi bayi. 

Memicu Asma

Bulu kucing yang terhirup masuk ke hidung berpotensi memicu asma. Serpihan bulu kucing bisa mengganggu saluran pernapasan. Pada penderita asma, dampak terhirupnya bulu kucing akan sangat terasa. Oleh karena itu, Anda perlu menjauhkan bulu kucing dari keluarga Anda terutama bayi. 

Menimbulkan Alergi

Bahaya lain dari bulu kucing adalah bisa menimbulkan alergi pada bayi. Biasanya kondisi ini mudah dialami oleh bayi yang anggota keluarganya yang punya riwayat alergi kucing. Gejala alergi akibat bulu kucing yang bisa dirasakan oleh bayi, di antaranya gatal, ruam kulit, pilek, hingga asma. Selain dari bulu kucing , alergi juga bisa disebabkan dari air liur dan urin kucing. 

Menyebabkan Chagas

Bulu kucing juga bisa menyebabkan penyakit chagas pada bayi. Penyakit ini bisa muncul dari kebiasaan mencium kucing yang tidak terjaga kesehatannya. Penyakit ini akan menjangkit saat kutu dan serangga yang hinggap di kucing masuk ke tubuh manusia. 

Toksoplasmosis

Masalah kesehatan lain yang bisa ditimbulkan dari kucing adalah toksoplasmosis. toksoplasmosis adalah penyakit karena infeksi parasit toxoplasma gondii. Kucing merupakan inang alami jenis parasit ini. Kotoran kucing bisa membawa jutaan telur parasit. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini, diantaranya demam, sakit kepala, pegal-pegal, kelelahan, hingga pembengkakan kelenjar getah bening. 

Cakaran Kucing

Tak hanya bulu kucing yang bisa menimbulkan masalah kesehatan. Cakar kucing pun berbahaya bagi kesehatan bayi. Cakar kucing dan gigitan kucing dapat menularkan bakteri bartonella henselae. Gejala dari cakaran kucing yakni munculnya benjolan kecil, yang biasanya akan diikuti dengan gejala lain seperti mual, demam, peradangan, menggigil, hingga nyeri. 

Semoga penjelasan di atas bisa menjawab pertanyaan bolehkah memelihara kucing saat ada bayi. Kucing bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada bayi, melalui bulu, cakaran, hingga parasit yang hinggap di badan anabul. Meskipun Anda bisa menjaga kesehatan dan kebersihan kucing, namun akan lebih aman apabila Anda menjauhkannya dari bayi demi kesehatan keluarga Anda. 

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Rekomendasi