Mengenal Apa Itu Cerebral Palsy dan Faktor Risikonya

| 23 May 2023 21:03
Mengenal Apa Itu Cerebral Palsy dan Faktor Risikonya
Ilustrasi anak dengan cerebral palsy (pexels)

ERA.id - Anda mungkin pernah mendengar soal cerebral palsy. Namun, sudahkah Anda memahami apa itu cerebral palsy secara jelas?

Secara sederhana, cerebral palsy merupakan kelumpuhan otak. Ini merupakan gangguan kesehatan pada anak yang menyebabkan gangguan motorik.

Ada beberapa gejala yang bisa muncul pada anak yang mengidap penyakit cerebral palsy. Beberapa gejala tersebut bisa berupa postur tubuh tidak normal, gerak refleks berlebihan, tidak bisa berjalan dengan baik, mata juling, dan sebagainya.

Cerebral palsy terjadi akibat gangguan perkembangan otak yang kerap terjadi ketika anak di dalam kandungan. Namun, gangguan ini juga bisa terjadi saat proses persalinan atau hingga anak berusia satu tahun. Dikutip Era.id dari Siloam Hospitals, berikut ini penjelasan mengenai cerebral palsy

Mengenal Apa itu Cerebral Palsy

Cerebral palsy merupakan gangguan kesehatan pada anak-anak yang menyebabkan gangguan motorik. Hal ini berhubungan dengan gerak dan koordinasi tubuh.

Gangguan motorik pada anak dengan cerebral palsy (pexels)

Gangguan kesehatan anak ini disebabkan oleh kerusakan atau gangguan pada otak saat organ vital tersebut berkembang. Biasanya, perkembangan abnormal otak pemicu cerebral palsy terjadi sebelum anak lahir atau saat ada di kandungan ibunya.

Sejauh ini, cerebral palsy termasuk penyakit yang belum bisa disembutnkan. Selain itu, kondisinya bisa terjadi seumur hidup. Meski demikian, penanganan medis bisa dilakukan untuk meningkatkan fungsi motorik anak.

Penyebab Cerebral Palsy

Penyebab cerebral palsy adalah gangguan perkembangan otak. Hampir 90 persen kasus diidentifikasi sebagai penyakit bawaan lahir. Penyebab kerusakan otak pemicu cerebral palsy belum diketahui secara pasti.

Sejauh ini, yang sudah diketahui adalah ada beberapa hal yang diduga bisa meningkatkan risiko terjadinya cerebral palsy. Berikut ini adalah rinciannya.

·         Inveksi virus tertentu pada ibu hamil (bumil), misalnya virus herpes, toksoplasmosis, virus zika, dan sebagainya.

·         Bayi tidak memperoleh pasokan oksigen cukup selama persalinan.

·         Mutasi genetik.

·         Komplikasi saat persalinan.

·         Bayi lahir secara prematur.

·         Bayi mengalami meningitis.

Bayi mengalami kecelakaan yang sebabkan perdarahan pada otak.

Rekomendasi