ERA.id - Dokter spesialis kulit dan kelamin dr Pipim S. Bayasari, Sp.DV mengungkap konsumsi kolagen tidak bisa membantu penyembuhan jerawat pada tubuh terutama wajah.
Menurut Pipim, kolagen tidak bisa menyembuhkan jerawat dan hanya berperan sebagai pendukung kulit yang dapat mencegah atau memperbaiki dan membantu pengobatan saat seseorang berjerawat.
Demi mengatasi masalah tersebut, seseorang bisa mengonsumsi suplemen mengandung kolagen mulai usia 20 tahun sebagai salah satu upaya menjaga elastisitas kulit.
"Dimulai dari usia 20 tahun itu sudah cukup baik karena untuk konsumsi kolagen nggak tiba-tiba tujuh hari langsung ada hasil," kata Pipim, dilansir Antara.
Seseorang sebaiknya meminum suplemen kolagen secara rutin minimal selama tiga bulan demi memperoleh hasil kulit yang elastis dan mengurangi tanda-tanda penuaan pada kulit seperti munculnya garis-garis halus.
"Ketika kita minum rutin, di bulan ketiga biasanya mulai efek maksimal dia akan keluar hasilnya. Ini alasan harus konsumsi rutin dan minimal tiga bulan ya karena menghasilkan kolagen tipe 1 itu di bulan ketiga," jelas Pipim.
Kolagen tipe 1 sekitar 90 persen terdapat di berbagai bagian tubuh seperti rambut, kulit, kuku, tulang, organ dan ligamen yang berperan terhadap kesehatan termasuk urusan penuaan kulit.
Menurut Pipim, seseorang tak akan mengalami kelebihan dosis apabila mengonsumsi kolagen secara rutin karena setiap harinya kolagen berkurang. Suplemen, sambung dia berfungsi sebagai penguat.
Selain mengonsumsi kolagen, seseorang juga disarankan mencegah faktor pencetus penuaan kulit yang sifatnya ekstrinsik antara lain dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan melakukan perawatan dasar kulit yang baik.
Faktor ekstrinsik ditimbulkan faktor lingkungan seperti paparan sinar matahari, polusi udara, merokok, gizi buruk yang dapat memperparah penuaan akibat faktor intrinsik atau terjadi secara alamiah seiring bertambahnya usia dan mengakibatkan misalnya kulit menjadi semakin kendur dan kasar.