ERA.id - Saat melakukan pemeriksaan kadar kolesterol, Anda akan menemui keterangan HDL, LDL, dan trigliserida. Sebenarnya, apa beda kolesterol HDL dan LDL serta trigliserida?
Untuk mengetahui perbedaan tersebut, Anda perlu tahu pengertian kolesterol terlebih dahulu. Untuk informasi lebih lengkap, simak penjelasan berikut yang dirangkum Era.id dari AICare.
Mengenal Apa Itu Kolesterol
Kolesterol merupakan zat lemak mirip lilin yang diproduksi hati. Zat ini bisa ditemukan di dalam darah. Kolesterol bukan tanpa fungsi. Kolesterol punya beberapa peran, yaitu dalam produksi hormon, pembentukan vitamin D, dan pencernaan makanan.
Selain diproduksi oleh hati, kolesterol juga bisa didapatkan dari makanan yang dikonsumsi. Perlu diketahui, kadar kolesterol terlalu tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Di dalam tubuh ada dua jenis kolesterol utama, yaitu kolesterol high density lipoprotein (HDL) alias kolesterol "baik" dan kolesterol low density lipoprotein (LDL) alias kolesterol "jahat".
Perbedaan Kolesterol HDL dan LDL
1. Kolesterol HDL
Jenis kolesterol ini dianggap sebagai kolesterol “baik” karena bisa melindungi diri dari serangan stroke dan penyakit jantung jika kadarnya normal. Tugas dari kolesterol HDL adalah membawa kolesterol LDL ke organ hati untuk dipecah dan dikeluarkan dari tubuh.
Akan tetapi, HDL tidak mampu menghilangkan kolesterol LDL secara penuh. Diperkirakan, LDL yang mampu dibawa oleh HDL hanya sepertiga atau seperempatnya saja. Oleh sebab itu, orang yang punya kolesterol tinggi butuh pengobatan dan melakukan pola hidup sehat.
Masing-masing orang memiliki kadar kolesterol HDL yang berbeda-beda tergantung jenis kelamin dan usia. Berikut ini adalah rinciannya.
· ≤19 tahun: di atas 45 mg/dL
· Pria ≥20 tahun: di atas 40 mg/dL
· Wanita ≥20 tahun: di atas 50 mg/dL
2. Kolesterol LDL
Jenis kolesterol ini bisa menyebabkan penumpukan plak lemak di pembuluh darah arteri. Akibatnya, bagian dalam pembuluh darah menyempit sehingga darah sulit mengalir. Hal tersebut bisa meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, dan penyakit arteri perifer.
Oleh sebab itu, kita perlu mengontrol kadar kolesterol LDL di dalam tubuh agar tidak tinggi. Kadar kolesterol bisa diketahui melalui tes pengujian. Berikut ini adalah ukuran penilaian kadar kolesterol LDL.
· LDL <100 mg/dL: normal
· LDL 100-129 mg/dL: mendekati normal
· LDL 130-159 mg/dL: borderline
· LDL 160-189 mg/dL: tinggi
· LDl ≥190 mg/dL: sangat tinggi
3. Trigliserida
Dari tadi istilah ini kurang mendapatkan tempat. Trigliserida merupakan sejenis lemak di dalam darah dan menjadi jenis lemak terbanyak di tubuh. Jenis lemak ini memiliki fungsi menyimpan kelebihan energi (yang didapatkan dari makanan.
Jadi, trigliserida adalah kalori ekstra dari makanan yang tidak langsung dibutuhkan oleh tubuh. Akhirnya, tubuh mengubah kalori ekstra tersebut menjadi trigliserida dan menyimpannya dalam sel lemak.
Jika kadar trigliserida dan LDL tinggi, terjadi penumpukan plak lemak di dinding pembuluh arteri. Dengan kata lain, hal tersebut meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung. Berikut ini adalah rincian ukuran penilaian kadar trigliserida di dalam tubuh.
· < 150 mg/dL: normal
· 151—199 mg/dL: borderline
· > 200 mg/dL: tinggi
· > 500 mg/dL: sangat tinggi
Itulah penjelasan soal kolesterol HDL, LDL, dan trigliserida. Dengan pengetahuan tersebut, semoga Anda bisa lebih memperhatikan kesehatan, terutama yang berkaitan dengan kolesterol.