Memahami Tren Baru yang Berbah di Masyarakat dalam Mengonsumsi Makanan Pasca Pandemi COVID-19

| 16 Aug 2023 12:50
Memahami Tren Baru yang Berbah di Masyarakat dalam Mengonsumsi Makanan Pasca Pandemi COVID-19
Tren konsumen dalam konsumsi makanan pasca pandemi COVID-19 (Pexel/fauxels)

ERA.id - Pasca pandemi COVID-19, pola makan masyarakat Indonesia perlahan berubah. Masyarakat kini sebagian besar sudah lebih menyadari akan pentingnya menjaga kesehatan.

"Orang saat ini mulai memahami betapa pentingnya kesehatan," kata Perwakilan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI): Ibu Yunawati Gandasasmita saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta, pada Selasa (15/8/2023).

Yunawati menjelaskan bahwa orang kini mengonsumsi makanan sudah memperhatikan nilai gizi dan manfaat untuk tubuh. Masyarakat disebut semakin berkurang mengonsumsi makanan secara sembarangan.

"Mereka mencari makan bukan asal kenyang, tapi memperhatikan manfaat dari makanan yang dikonsumsi itu. Ini mulai banyak dicari dan diminati orang," tuturnya.

Tak hanya itu, makanan dan minuman yang berfungsi untuk kecantikan dan perawatan tubuh sekarang juga semakin populer. Beragam bentuk makanan dan minuman jenis ini juga bermunculan dan semakin diminati.

"Nutrinkosmetik juga semakin banyak. Makanan dan minuman yang berfungsi untuk kecantikan. Banyak dalam bentuknya, seperti gummy (permen), tapi mengandung collagen yang untuk kulit," jelasnya.

Lebih lanjut, Yunawati mengatakan pasca pandemi ini masyarakat juga semakin memperhatikan jumlah gula dan garam yang dikonsumsi pada setiap makanan. Makanan untuk menaikkan suasana hati dan meredakan stres juga semakin digemari saat ini.

"Masalah kesehatan orang sudah mulai memilih nggak pakai gula atau less sugar. Kalau makan juga less salt (pengurangan garam). Ini karena orang-orang sudah mulai paham bagaimana pengaruhnya itu ke tubuh," katanya.

"Anak muda sekarang juga kan sering ngomong healing dan sebagainya. Fenomena ini pun buat makanan yang bisa menenangkan mental health, naikan mood semakin digemari," pungkas Yunawati.

Rekomendasi