Jenis-Jenis Sleep Apnea yang Mengganggu Kualitas Tidur

| 27 Aug 2023 23:00
Jenis-Jenis Sleep Apnea yang Mengganggu Kualitas Tidur
Ilustrasi suami mengalami sleep apnea sehingga mendengkur keras (pexels)

ERA.id - Gangguan tidur dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan. Salah satu gangguan tidur yang paling umum adalah sleep apnea. Kemudian, ada jenis-jenis sleep apnea dengan kondisi yang berbeda-beda.

Sleep apnea perlu segera ditangani agar tidak berakibat lebih buruk. Beberapa risiko kesehatan berkaitan dengan sleep apnea, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, stroke, dan serangan jantung.

Mengenal Apa Itu Sleep apnea

Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang memengaruhi pernapasan saat seseorang seharusnya tidur nyenyak. Sleep apnepa bisa menyebabkan seseoranga beberapa berhenti berpanas sepanjang malam. Hal ini menganggun siklus REM dan membuat Anda lelah saat siang hari.

Ilustrasi perempuan mengantuk saat siang hari karena sleep apnea (pexels)

Secara umum, ada bebearpa gejala yang terjadi saat seseorang mengalami sleep apnea. Berikut ini adalah rinciannya.

·         Mendengkur secara berlebih

·         Terengah-engah dan berhenti napas

·         Mengantuk saat siang hari

·         Perubahan kognitif dan suasana hati

·         Disfungsi seksual atau penurunan libido

·         Sering bangun untuk buang air kecil saat malam hari

·         Kenaikan berat badan

·         Bangun dengan sakit kepala dan/atau mulut serta tenggorokan kering

·         Sering sakit tenggorokan

Meskipun ada beberapa gejala yang menandai sleep apnea secara umum, gangguan tidur ini terbagi menjadi tiga jenis gangguan. Berikut ini adalah rinciannya, dikutip Era.id dari Respacare.

Jenis-Jenis Sleep apnea

1.    Obstructive sleep apnea (OSA)

OSA merupakan sleep apnea paling umum terjadi. Biasanya, jenis sleep apnea ini disebabkan oleh penyumbatan jalan pernapasan sebagian atau seluruhnya. Ketika seseorang tidur, otot tenggorokan rileks. Hal tersebut membuat lidah dan/atau jaringan lunak pada bagian belakang tenggorokan jatuh ke saluran napas dan menutup aliran udara.

Selama OSA terjadi, terbatasnya aliran udara juga mengurangi aliran darah ke otak. Hal ini memberi sinyal kepada otak agar Anda bangun sebagian dan bernapas. Ketika terbangun sebagian, Anda mungkin terengah-engah, tersedak, atau mengeluarkan suara mendengus berusaha mengambil napas cukup dalam. Ketika Anda bernapas lagi, otak kembali tidur, dan prosesnya dimulai lagi. OSA terbagi menjadi jenis, berikut rinciannya.

·         OSA ringan: 5 hingga 14 episode gangguan pernapasan dalam satu jam.

·         OSA sedang: 15 hingga 30 episode gangguan pernapasan dalam satu jam.

·         OSA parah: lebih dari 30 episode gangguan pernapasan dalam satu jam.

2.    Central sleep apnea (CSA)

CSA merupakan masalah “komunikasi” yang dianggap sebagai masalah mekanis. CSA terjadi saat otak gagal (untuk sesaat) memberi sinyal pada otot yang mengontrol pernapasan untuk bergerak.

Sebenarnya, saluran napas tidak tersumbat, tetapi otot tidak menerima sinyal untuk bernapas sehingga Anda berhenti bernapas. Masalah dan kondisi medis yang memengaruhi batang otak dapat menyebabkan CSA dan menimbulkan gejala yang bervariasi, misalnya mendengkur berlebihan layaknya OSA. Beberapa hal yang bisa menyebabkan CSA adalah kegemukan, stroke, infeksi otak, gagal jantung, penyakit parkinson, konsumsi obat tertentu (misalnya obat penghilang rasa sakit).

3.    Mixed sleep apnea (MSA)

MSA merupakan gangguan sleep apnea kombinasi OSA dan CSA sehingga terjadi saat Anda mengalami episode OSA dan CSA.

Itulah penjelasan dari gangguan tidur sleep apnea dan jenis-jenis sleep apnea. Gangguan tidur ini bisa dialami oleh semua orang dan semua kalangan usia. 

Rekomendasi