ERA.id - Olahraga secara tepat dan rutin dibutuhkan tubuh untuk tetap sehat. Selain itu, olahraga dibutuhkan untuk menjaga berat badan tetap terjaga (diet). Efek penurunan berat badan bahkan bisa lebih optimal ketika terjadi efek afterburn. Apa itu afterburn?
Sebagian dari Anda mungkin masih asing dengan istilah ini, bahkan menganggap afterburn sebagai hal berbahaya. Secara singkat, ini adalah pembakaran setelah pembakaran. Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan berikut.
Mengenal Apa Itu Afterburn
Nama resmi dari efek afterburn adalah excess post-exercise oxygen consumption (EPOC) alias ‘peningkatan konsumsi oksigen pasca-latihan’. Tubuh yang baru saja melakukan olahraga intensitas tinggi butuh oksigen lebih banyak dibandingkan sebelum olahraga untuk mendinginkan dan memperbaiki tubuh hingga akhirnya kembali ke keadaan istirahat.
EPOC bisa meningkatkan metabolisme yang meningkatkan efek pembakaran kalori, bahkan hingga 6—15 persen. Dengan kata lain, pembakaran kalori tidak hanya terjadi selama Anda melakukan olahraga, tetapi juga setelah selesai melakukannya.
Penurunan berat badan berkaitan dengan lemak. Dalam hal pembakaran lemak tubuh, olahraga dibagi menjadi dua kategori.
Pertama, olahraga yang membakar lemak saat dilakukan dan pembakaran berhenti saat sesi tersebut selesai dilakukan. Kedua, olahraga yang terus membakar lemak, bahkan setelah beberapa jam sesi olahraga selesai dilakukan. Efek afterburn bisa didapatkan saat Anda melakukan olahraga jenis kedua.
Dalam hal ini, apa yang perlu Anda perhatikan adalah intensitasnya, bukan durasinya. Hal ini juga berkaitan dengan jenis olahraga yang Anda pilih. Dikutip Era.id dari healthline, Amy Knab, peneliti di Appalachian State University di Boone, menjelaskan bahwa kunci pembakaran kalori ekstra bukan lamanya latihan, tetapi intensitasnya.
Kalori yang dibakar setelah melakukan olahraga (untuk mengembalikan kondisi tubuh ke kondisi istirahat) akan semakin banyak jika intensitas olahraga semakin tinggi. Akan tetapi, memperkirakan jumlah pasti kalori yang terbakar dalam afterburn tidaklah mudah.
Ini karena reaksi masing-masing orang terhadap jenis olahraga intensitas tinggi tidak sama. Beberapa hal yang memengaruhi hal tersebut adalah usia, durasi, jenis kelamin, kebugaran, dan intensitas latihan.
Olahraga untuk Memicu Efek Afterburn
Jenis olahraga yang efektif untuk mendapatkan efek afterburn adalah latihan dengan intensitas tinggi atau high-intensity interval training (HIIT). Anda bisa melakukan latihan gabungan multi-sendi.
Contoh dari hal ini adalah melakukan latihan burpee, squat dengan variasi gerakan lain. Latihan ini membuat Anda melakukan gerakan majemuk yang dinamis. Latihan lain yang bisa Anda lakukan adalah kardio berintensitas tinggi, misalnya menggunakan sepeda statis.
Olahraga dengan efek afterburn tidak hanya menurunkan berat badan, tetapi juga bisa berdampak besat terhadap persendian dan organ-organ vital, misalnya jantung. Akan tetapi, olahraga ini tidak bisa dilakukan oleh semua orang.
Selain harus dilakukan dengan benar, orang dengan penyakit kronis perlu melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Jika Anda punya tubuh sehat dan sudah rutin berolahraga secara benar, Anda bisa mendapatkan efek afterburn maksimal dari latihan dengan tingkat kesulitan di rentang 8 hingga 10 (dari skala 10).