ERA.id - Istilah Medical Adhesive-Related Skin Injury (MARSI) mungkin masih asing bagi sebagian besar masyarakat. MARSI merupakan sebuah kerusakan kulit yang terjadi akibat penggunaan produk atau alat perekat medis, seperti dressing, patch obat, strip penutup luka, dan lainnya.
Umumnya pasien yang mengalami MARSI akan memiliki kondisi kulit lecet, melepuh, atau terkelupas. Untuk mengenal lebih dalam tentang MARSI, simak ulasan di bawah ini.
1. Faktor penyebab MARSI
MARSI bisa terjadi pada siapa saja. Banyak faktor yang bisa memengaruhi timbulnya MARSI pada pasien, seperti usia hingga kulit yang kering. Hal ini diungkapkan oleh Dr. dr. Erwin Pradian, Sp.An, KIC, KAR, M.Kes, pada acara Peluncuran Konsensus MARSI di kawasan Kebayoran Lama, pada Kamis (31/8/2023).
"Faktor usia ya, semakin dewasa atau usia lanjut itu risikonya semakin tinggi. Kemudian faktor lama rawat di ICU risiko terkena MARSI juga semakin besar. Selain itu status gizi juga dan kondisi kulit, seperti kulit yang kering ya. Terus keseringan ganti plester untuk luka," tutur Dokter Erwin.
2. Dampak MARSI
Dampak MARSI cukup mengganggu bagi pasien penderitanya. Luka pada kulitnya yang mengelupas tersebut akan terasa nyeri yang juga berisiko infeksi dan menimbulkan luka baru ke depannya.
"Pasien akan merasa nyeri ya. Kalau luka mengelupas sarafnya akan terancam yang ditiup saja nyeri, apalagi dipegang atau disentuh ya. Ada juga risiko infeksi. Terus akan menimbulkan luka yang baru ya, dan penyembuhan lukanya akan terganggu," kata dr. Heri Setyanto, Sp.B, FInaCS.
Selain pada tubuh pasien, dampak akan MARSI ini juga dirasakan di luar. Seperti biaya pengobatan yang akan lebih besar hingga keamanan pasien tersebut.
"Ini berdampak juga di luar ya, seperti masalah pembiayaan yang lebih besar. Pasien harus bayar rumah sakit lagi, atau krim kulit dan lainnya. Ini juga mengganggu keamanan pasien tadi," tambah Dokter Heri.
3. Cara mengatasi MARSI
Untuk penanganan MARSI sendiri diperlukan persiapan yang matang. Jaga kulit lembab atau tidak terlalu basah, sehingga diperlukan pemakaian pelembab pada kulit.
"Penanganannya perlu persiapan ya. Misalnya pada area rambut maka perlu dicukur, kemudian gunakan pelembab kulit ya. Kemudian jaga kulit tetap bersih dan tetap tidak terlalu lembab atau kering. Kalau kulitnya kering perlu diolesi pelembab," kata dr. Maylita Sari, Sp.KK, FINSDV.
Selain itu, pemilihan perekat atau plester medis juga harus diperhatikan, termasuk pemasangan dan pelepasannya. Perlu diingat juga bahwa penanganan MARSI hanya bisa dilakukan dengan pengobatan medis, sehingga dilarang menggunakan pengobatan luar lainnya.
"Pencegahannya pilihlah perekat medis yang sudah disesuaikan, perhatikan lama pemakaiannya. Lakukan pemasangan dan pelepasan sesuai prosedur, yakni dengan gentle (lembut) dan pelepasan dengan slow (perlahan)," lanjutnya.
"Terus tidak menambah pengobatan lain ya. Seperti olesan tradisional atau minyak apa pun itu, tidak disarankan sama sekali ya," pungkas Dokter Maylita.