ERA.id - Vaksin HPV kini telah menjadi topik penting dalam dunia kesehatan dan pencegahan penyakit. Untuk itu mari mengenal vaksin HPV lebih dalam.
Perlu diketahui, virus HPV dikenal sebagai penyebab kanker serviks, serta dapat menyebabkan berbagai jenis kanker lainnya dan penyakit menular seksual. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang vaksin HPV, manfaatnya, siapa yang sebaiknya divaksinasi.
Mengenal Vaksin HPV
Salah satu langkah pencegahan kanker serviks adalah melalui vaksinasi HPV. Dilansir dari laman AI Care, virus HPV, pada wanita, bukan hanya penyebab kanker leher rahim, tetapi juga dapat menyebabkan kanker vagina, kanker vulva, kutil kelamin, kanker anus, serta kanker mulut dan tenggorokan.
Virus HPV menyerang sel epitel pada membran mukosa di area kelamin, merusak sel dan menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak normal yang dapat mengakibatkan kanker.
Untuk itu, vaksin HPV bertujuan untuk mengurangi risiko infeksi HPV dan mencegah kanker serviks serta penyakit lain yang disebabkan oleh virus HPV.
Jenis vaksin HPV terbagi menjadi dua:
- Vaksin bivalen yang melindungi dari tipe virus HPV 16 dan 18 yang berhubungan dengan kanker leher rahim
- Vaksin tetravalen yang melindungi dari tipe virus HPV 6, 11, 16, dan 18 yang juga melindungi dari kutil kelamin.
Di Indonesia, vaksin HPV dapat diberikan kepada remaja perempuan mulai usia 10 tahun ke atas. Untuk remaja laki-laki, pemberian vaksin masih terbatas, meskipun beberapa negara telah melaksanakannya.
Vaksin HPV paling efektif bila diberikan sebelum remaja mulai berhubungan seksual, dan dapat diberikan sejak usia 9 atau 11-12 tahun. Dosis vaksin tergantung pada usia penerima, dengan dosis 2 untuk usia 10-13 tahun dan dosis 3 untuk usia 16 tahun atau lebih. Dosis vaksin akan diberikan dengan jadwal tertentu, tergantung pada jenis vaksin yang digunakan.
Selain itu, untuk sejumlah kondisi, seperti kehamilan, penyakit parah, atau alergi yang membahayakan, dapat menjadi kontraindikasi untuk menerima vaksin HPV.
Sebelum mendapatkan vaksin, penting untuk berkonsultasi dengan dokter, terutama jika ada riwayat alergi terhadap komponen vaksin seperti ragi atau lateks. Jika terdapat reaksi alergi yang mengancam jiwa terhadap komponen vaksin, maka vaksin HPV sebaiknya dihindari.
Pemberian Vaksin HPV pada Anak-Anak
Vaksin HPV, yang dirancang untuk melindungi individu dari Human Papillomavirus (HPV), sering diberikan pada usia praremaja. Penelitian menunjukkan bahwa vaksin ini paling efektif jika diberikan pada usia ini.
Kelompok praremaja cenderung menghasilkan respons kekebalan yang lebih kuat dibandingkan dengan kelompok remaja akhir atau dewasa.
Selain itu, vaksin HPV juga lebih efektif dalam melindungi individu yang belum terpapar infeksi HPV. Oleh karena itu, para ahli merekomendasikan pemberian vaksin pada usia praremaja sebagai langkah pencegahan yang optimal.
Meskipun vaksinasi HPV direkomendasikan pada usia praremaja, vaksinasi catch-up masih dapat diberikan hingga usia 26 tahun. Namun, efektivitasnya cenderung berkurang seiring bertambahnya usia. I
dealnya, wanita sebaiknya mendapatkan vaksin HPV sebelum menjadi aktif secara seksual dan terpapar virus HPV. Meskipun begitu, vaksinasi masih memberikan manfaat bahkan pada wanita muda yang telah aktif secara seksual.
Bagi perempuan dewasa di atas 26 tahun, konsultasikan dengan dokter mengenai pemberian vaksin HPV, terutama jika memiliki faktor risiko tinggi terhadap kanker serviks.
Meskipun efektivitasnya lebih terbatas pada usia tersebut, pemberian vaksin tetap dapat memberikan manfaat dalam pencegahan penyakit yang berhubungan dengan HPV.
Selain mengenal vaksin hpv, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…