Apa Itu Demam Kuning? Simak Pengertian, Gejala, dan Pencegahannya

| 25 Nov 2023 22:00
Apa Itu Demam Kuning? Simak Pengertian, Gejala, dan Pencegahannya
Ilustrasi (Pixabay)

ERA.id - Apa itu demam kuning? Demam kuning atau yellow fever merupakan penyakit serius yang mengandung risiko mematikan yang dapat menular pada manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Istilah kuning dalam nama penyakit ini diambil dari gejala yang dialami oleh pengidap yaitu tubuh yang menjadi berwarna kuning.

Penyakit ini ditemukan paling banyak di negara tropis seperti Afrika, serta Amerika Tengah dan Selatan. Demam kuning tidak dapat disembuhkan, tetapi bisa dicegah dengan pemberian vaksin demam kuning.

Faktor Risiko Demam Kuning

Bagi orang yang belum menerima vaksin demam kuning dan tinggal di daerah yang menjadi habitat banyak nyamuk pembawa virus, sangat berisiko tinggi terpapar demam kuning. Selain itu, orang-orang yang kerap bepergian ke daerah dengan kasus demam kuning yang tinggi juga memiliki risiko lebih besar terkena demam tinggi. Daerah-daerah tersebut antara lain daerah sub-Sahara Afrika dan Amerika Selatan.

Apa Penyebab Demam Kuning?

Demam kuning diakibatkan oleh virus yang berasal dari genus Flavivirus. Virus ini ditularkan ke manusia dengan perantara gigitan nyamuk jenis Aedes Aegypti yang sudah terinfeksi. Manusia juga dapat terinfeksi virus ini jika tertular melalui kontak darah misalnya dari jarum yang sudah terkontaminasi darah pengidap.

Nyamuk penyebab demam kuning (Pixabay)

Gejala Penyakit Demam Kuning

Gejala dari demam kuning terbagi menjadi tiga fase, antara lain:

Fase Inkubasi

Fase ini berlangsung selama 1-3 hari setelah terinfeksi virus. Pada fase ini, tubuh belum memperlihatkan tanda atau gejala.

Fase Akut

Fase ini dialami selama 3-4 hari atau pada hari ketiga dan keempat setelah terinfeksi. Gejala yang dirasakan bersifat timbul dan menghilang. Ada beberapa keluhan kesehatan yang sering dialami oleh pengidap demam kuning di fase akut, antara lain:

  • Silau terhadap cahaya.
  • Nafsu makan menurun.
  • Nyeri otot.
  • Mual dan muntah.
  • Demam.
  • Pusing.
  • Mata, wajah, atau lidah kemerahan.
  • Nyeri kepala.

Fase Toksik

Fase ini akan dirasakan ketika gejala demam kuning kembali dirasakan oleh pengidap tetapi dengan tingkat keparahan yang lebih serius. Gejala yang dialami dapat berupa:

  • Kulit dan sklera (bagian putih mata) menguning.
  • Denyut jantung melambat.
  • Nyeri perut.
  • Muntah yang terkadang disertai darah.
  • Mimisan, gusi berdarah, dan perdarahan dari mata.
  • Penurunan jumlah urine dan gagal ginjal.
  • Gagal hati.
  • Penurunan fungsi otak, meliputi delirium, kejang, hingga koma.

Diagnosis Demam Kuning

Penyakit demam kuning yang masih tergolong dalam tahap awal mungkin cukup sulit untuk dideteksi. Pada fase toksik, penyakit ini seperti malaria, leptospirosis, hepatitis viral, demam berdarah lainnya, dan keracunan. Pada tahap awal, untuk mendeteksi virus, umumnya dokter melakukan pemeriksaan darah (RT-PCR). Pada tahap lanjutan, dokter bisa melakukan pemeriksaan untuk mengidentifikasi antibodi, misalnya ELISA dan PRNT.

Pengobatan

Hingga saat ini, belum ada pengobatan khusus yang dapat diberikan untuk penderita demam kuning. Namun, ada beberapa perawatan yang dianjurkan dokter untuk membantu penyembuhan, yaitu:

  • Menjaga tekanan darah tetap stabil dengan cairan infus.
  • Memberikan obat penurun demam dan obat pereda nyeri kepada pengidap.
  • Memberi terapi oksigen.
  • Mengonsumsi cairan atau air putih untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Pencegahan

Di bawah ini adalah beberapa upaya yang dapat dijalankan untuk mencegah demam kuning:

  • Vaksinasi terutama bagi Anda yang hendak bepergian ke daerah yang berisiko, seperti Afrika, Amerika Latin, dan Kepulauan Karibia. Sebaiknya vaksinasi ini dilakukan paling tidak 3-4 minggu sebelum keberangkatan.
  • Jangan banyak beraktivitas di luar ruangan, terutama pada sore hari hingga subuh.
  • Gunakan baju lengan panjang dan celana panjang.
  • ·Lengkapi jendela dengan kawat nyamuk.
  • Gunakan kelambu saat tidur.
  • Gunakan pendingin ruangan.
  • Gunakan bahan alami, seperti minyak kayu putih, untuk memberi perlindungan terhadap gigitan nyamuk.
  • Gunakan krim anti nyamuk. Jika ingin menggunakan krim anti nyamuk terhadap bayi dan anak-anak, gunakan produk yang memang diperuntukkan untuk bayi dan anak-anak.

Demikianlah ulasan tentang apa itu penyakit kuning, semoga informasi ini bermanfaat!

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Rekomendasi