Anak Perempuan Haid Terlalu Dini Lebih Cepat Menopause, Benarkah?

| 27 Feb 2024 07:30
Anak Perempuan Haid Terlalu Dini Lebih Cepat Menopause, Benarkah?
Ilustrasi jadwal menstruasi (Unsplash)

ERA.id - Ada beberapa anggapan yang bakal dialami perempuan di awal menstruasi. Salah satunya, mereka yang haid lebih cepat dikatakan fase menopausenya kemungkinan datang lebih awal. Benarkah demikian?

Kelompok staf medis (KSM) Kebidanan dan Penyakit Kandungan RS Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Surahman Hakim, SpOG(K), MPH. Kata dr. Surahman, anak perempuan yang haid lebih cepat sel telurnya akan matang lebih awal sehingga kejadian menopausenya bisa lebih awal juga.

“Kejadian menopause lebih awal juga kemungkinan terjadi pada anak-anak yang haidnya lebih dini,” kata Surahman dalam diskusi daring yang diikuti di Jakarta, Senin.

Surahman mengatakan perempuan mendapatkan warisan sel telur dari ibunya. Pada tahap perkembangan dari bayi, balita hingga sebelum masuk masa pubertas, sel telur dalam keadaan membeku. 

Tetapi ketika pubertas, hormon di otak mulai mengatur pematangan sel telur secara bertahap.

Jika haid terjadi lebih cepat, perkembangan seksual sekunder atau organ reproduksi akan lebih cepat, dan jumlah sel telur juga akan lebih cepat habis.

“Kalau masa reproduksi atau menikahnya di usia yang cukup lanjut maka kemungkinan kesuburannya juga akan cepat berakhir, karena telurnya sudah dimatangkan lebih awal,” jelas Surahman.

Dokter lulusan Universitas Indonesia ini mengungkapkan perkembangan nutrisi gizi dari anak dan paparan hormon eksternal menyebabkan pematangan ovarium atau sel telur menjadi lebih cepat sehingga haid terjadi lebih awal.

Dia mengatakan rata-rata anak perempuan sekarang sudah mengalami haid di usia 9 tahun, atau sekitar kelas 3 atau 4 SD, yang jika dibandingkan sekitar 20 tahun lalu, anak perempuan baru haid sekitar umur 11 atau 12 tahun.

Hal itu karena pengaruh juga dari makanan siap saji yang berdampak pada pembentukan hormon esterogen pada anak perempuan. Selain itu, semakin meningkatnya polusi udara juga bisa memengaruhi haid yang lebih awal.

“Jadi kadang kala berefek pada anak-anak kita, jadi itu yang menyebabkan lebih banyak karena faktor lingkungan bukan pada saat kehamilan si ibu,” katanya. 

Surahman mengatakan untuk ibu yang melihat perkembangan seksual sekunder anaknya seperti pertumbuhan payudara yang masuk grade 3, dan adanya bulu-bulu pada kemaluan, tidak perlu cemas karena anak akan segera mendapatkan haid pertamanya satu hingga dua tahun ke depan.

Jika tidak ada tanda-tanda pertumbuhan seksual sekunder seperti yang diharapkan maksimal pada usia 15 tahun, perlu dicari tahu apakah ada kelainan kromosom, kelainan genetik, atau gangguan pada saluran reproduksi sang anak.

Rekomendasi