Harm Reduction Dinilai Bisa Kurangi Kebiasaan Merokok

| 16 Apr 2024 21:50
Harm Reduction Dinilai Bisa Kurangi Kebiasaan Merokok
Ilustrasi vape sebagai harm reduction untuk mengurangi kebiasaan merokok (Pexels)

ERA.id - Kebiasaan merokok orang-orang Indonesia terus menyita perhatian para ahli. Baru-baru ini, dokter Ahli Bedah Rumah Sakit Panti Rapih, Jeffrey Ariesta Putra, mengatakan ada pendekatan yang dapat dilakukan demi mengurangi kebiasaan merokok, yakni harm reduction atau pengurangan bahaya tembakau. 

Menurutnya, harm reduction dapat menjadi pilihan untuk membantu perokok dewasa mengurangi kebiasaan merokok yang merugikan kesehatan.

“Harm reduction dapat membantu mereka yang sulit lepas dari kebiasaan merokok dan penelitian menunjukkan alternatif itu memiliki risiko yang jauh lebih rendah dibandingkan terus merokok,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, seperti dikutip Antara.

Pengurangan bahaya tembakau dapat dilakukan salah satunya melalui pemanfaatan produk tembakau alternatif.

Menurutnya, berhenti merokok secara langsung tidak mudah dilakukan bagi perokok dewasa karena dalam proses itu perokok dewasa akan mengalami gejala putus nikotin. Kondisi tersebut berpotensi untuk memicu mereka kembali merokok.

"Sebagai tenaga kesehatan, tidak mudah menyarankan kepada pasien untuk berhenti merokok karena sudah menjadi kebiasaan yang sulit dipisahkan. Modifikasi perilaku seperti mengunyah permen karet saat ini cenderung gagal," ungkap Jeffrey.

Pengurangan bahaya tembakau merupakan strategi alternatif bagi perokok dewasa yang selama ini kesulitan untuk beralih dari kebiasaan merokok.

Kajian ilmiah menjelaskan tembakau alternatif berupa rokok elektronik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin dapat meminimalisasi risiko kesehatan.

Publikasi UK Health Security Agency berjudul Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Product juga menerangkan bahwa rokok elektronik dan produk tembakau yang dipanaskan mampu mengurangi paparan risiko hingga 90-95 persen lebih rendah daripada rokok.

Lebih lanjut, dia berharap ada edukasi mengenai konsep pengurangan bahaya tembakau di masyarakat secara berkelanjutan.

“Tentunya perlu didukung juga dengan akses terhadap informasi kajian produk alternatif dan nantinya bisa juga didukung oleh peraturan dari pemerintah mengadopsi pendekatan pengurangan risiko tembakau,” ucapnya.

Lebih lanjut, Dosen Ilmu Prilaku, Sosial, dan Kedokteran Universitas Brown Amerika Serikat, Jasjit Ahluwalia, mengatakan pendekatan pengurangan bahaya tembakau bertujuan untuk meminimalisasi risiko kesehatan dari merokok.

Dia menyarankan agar tembakau alternatif dapat tersedia secara luas bagi perokok dewasa yang ingin beralih dari kebiasaan menghisap rokok konvensional. (Ant)

Rekomendasi