ERA.id - – Cicak atau cecak merupakan binatang merayap yang umumnya hidup di setiap rumah yaitu di langit-langit atau di dekat lampu. Makanan cicak biasanya berupa binatang kecil seperti nyamuk dan serangga kecil lainnya.
Selama ini, apakah Anda pernah bertanya, kenapa cicak bisa menempel dan apakah aman makanan yang dihinggapi cicak?
Mengutip buku "Cari Tahu Hewan-Hewan Bertubuh Kecil" oleh Fatiharifah, ada banyak jenis cicak di antaranya cicak kayu, cicak tembok, cicak gula, dan cicak batu.
Cicak mempunyai tubuh yang pipih dengan ekor lebar meruncing. Hewan ini juga lebih banyak melakukan aktivitas di malam hari. Untuk ukurannya sendiri lebih variatif, tetapi kebanyakan berukuran 10 sentimeter dengan warna abu-abu, cokelat, dan cokelat kehitam-hitaman.
Kenapa cicak bisa menempel di dinding?
Cicak dapat menempel dan merayap di dinding karena pada kakinya terdapat ratusan ribu hingga jutaan bulu halus dengan ukuran mikro yang disebut dengan seta.
Seta tumbuh di telapak kaki cicak yang menjadikan cicak mampu menempel dan merayap di berbagai permukaan bahkan kaca.
Sedangkan dalam buku E-Modul Biologi Dasar Berbasis STEM oleh Bea Hana Siswati, kelompok peneliti dari Universitas California Berkeley mendapatkan terdapat sekitar 500 ribu bulu halus di telapak kaki cicak dengan panjang yang variatif antara 30-130 mikrometer.
Tebalnya juga hanya sepersepuluh tebal rambut manusia, tetapi satu seta dapat menahan beban seberat 20 mg. Jika berat cicak hanya 50 g hingga 150 g, wajar bila jutaan seta mampu menahan beban tubuhnya.
Nah, gaya lekat ini ternyata didapatkan dari gaya tarik listrik antara molekul permukaan dengan molekul seta yang disebut gaya Van der Waals.
Jika cicak hendak melepaskan kakinya dari dinding, ia hanya membuat sudut antara seta dengan dinding. Ketika sudut antara seta dan dinding membesar, gaya lekat antara seta dengan dinding juga ikut mengecil dan cicak akan jatuh.
Amankah makanan yang dihinggapi cicak?
Melansir Pest Clinic, disebutkan cicak membawa bakteri seperti salmonella yang mengandung risiko menyebabkan keracunan makanan. Selain itu, kotoran cecak bisa menjadi berbahaya karena kontaminasi dari serangga yang membawa penyakit yang mereka makan setiap hari.
Adapun dikutip dari Critter Control, dijelaskan bahwa kebanyakan hewan reptil (termasuk cecak) mengandung bakteri salmonella di usus, mulut, dan kotorannya. Sehingga, bakteri tersebut akan tersebar jika cecak buang kotoran di mana pun secara sembarangan. Tentunya hal ini juga ikut berpengaruh terhadap kebersihan rumah. Walaupun tidak membahayakan cicak, bakteri salmonella pada manusia dapat menimbulkan gejala seperti flu yang tidak nyaman, bahkan bisa mengancam nyawa.
Melansir laman Fumida, air liur cecak juga berbahaya bagi kesehatan seseorang sebab mengandung bakteri E. Coli. Hal yang harus diketahui bahwa bakteri E. Coli dapat menimbulkan masalah sakit dan kram perut, demam, masalah pada saluran pencernaan, seperti diare dan lainnya. Masalahnya, cecak sangat sering mencari makanan di dapur ataupun ruang makan di setiap rumah. Hal tersebut memungkinkan mereka menyentuh nasi yang masih tersisa di centong, masuk ke piring lauk makanan, dan sebagainya.
Karena hewan ini cukup berbahaya untuk kesehatan anggota keluarga di rumah kita, tentunya sudah semestinya kita jaga kebersihan dan kesehatan lingkungan rumah. Untuk mengurangi keberadaan hewan ini dari rumah Anda, bisa dilakukan dengan cara menaburkan bubuk kopi, meletakkan bawang putih atau cangkang telur di area yang sering dilewati cicak.
Demikianlah ulasan tentang cicak dan bahaya yang dibawa oleh hewan merayap ini. Semoga informasi ini bermanfaat.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…