Jenis Penyakit Autoimun pada Anak yang Umumnya Terjadi

| 31 May 2024 21:01
Jenis Penyakit Autoimun pada Anak yang Umumnya Terjadi
Ilustrasi penyakit autoimun. (Antara/Pixabay.com/Miller_Eszter)

ERA.id - Penyakit autoimun merupakan sebuah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh anak menyerang dan merusak jaringan tubuhnya sendiri. Dalam kondisi normal umumnya, sistem kekebalan tubuh bekerja dengan cara melindungi tubuh dari serangan bakteri, virus, atau zat asing lainnya. Namun, jenis penyakit autoimun pada anak membuat sistem kekebalan tubuh anak menjadi bingung dan memperlakukan sel-sel atau jaringan tubuhnya sendiri sebagai musuh yang harus diserang.

Apa Saja Gejala Penyakit Autoimun pada Anak?

Melansir situs resmi Healthline, penyakit autoimun dialami seseorang ketika sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari serangan penyakit, malah menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri. Sehingga, tubuh seakan-akan sedang menghancurkan dirinya sendiri.

Sampai saat ini, tercatat ada sekitar 80 jenis penyakit autoimun yang sudah berhasil didiagnosis, dengan gejala yang bermacam-macam. Penyakit autoimun dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh dan gejalanya dapat bervariasi, tergantung pada jenis penyakit autoimun yang dialami anak.

Di bawah ini adalah tanda-tanda penyakit autoimun pada anak yang harus diperhatikan:

  • Nyeri otot dan sendi: Umumnya gejala yang dialami berupa rasa nyeri, bengkak, dan kekakuan pada otot dan sendi. Beberapa penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis (rematik), lupus, dan fibromyalgia, kerapkali menimbulkan gejala tersebut.
  • Kelelahan yang berlebihan: Orang yang mengalami penyakit autoimun kerap kali merasa lelah tanpa henti dan tidak bisa pulih walaupun sudah beristirahat dengan cukup.
  • Masalah pencernaan: Beberapa penyakit autoimun dapat berpengaruh terhadap saluran pencernaan, menimbulkan gejala seperti perut kembung, diare, konstipasi (sembelit), dan nyeri perut.
  • Gangguan kulit: Kulit dapat mengalami perubahan seperti ruam, gatal, atau bahkan luka yang susah disembuhkan. Contoh penyakit autoimun yang mempengaruhi kulit yaitu psoriasis dan vitiligo.
  • Perubahan berat badan: Penyakit autoimun terkadang menimbulkan perubahan berat badan yang tidak wajar, baik penurunan berat badan atau berat badan yang tiba-tiba meningkat.
  • Masalah tiroid: Gangguan autoimun seperti penyakit Hashimoto atau Graves dapat mempengaruhi kelenjar tiroid, menimbulkan masalah seperti penurunan energi, penambahan berat badan, maupun gangguan hormon.

Jenis Penyakit Autoimun pada Anak

Pada penyakit autoimun, imun tubuh menyerang jaringan normal yang sehat. Hingga saat ini penyebabnya belum diketahui.

Lima penyakit autoimun yang umumnya terjadi pada anak-anak antara lain:

Diabetes Tipe 1

Pada diabetes tipe ini, sistem kekebalan tubuh anak menyerang sel-sel di pankreas yang memproduksi insulin. Insulin adalah hormon yang dimanfaatkan tubuh untuk memungkinkan gula (glukosa) memasuki sel untuk menghasilkan energi.

Gejala diabetes tipe 1 dapat muncul tiba-tiba dan mungkin termasuk:

  • Merasa sangat lapar.
  • Berat badan turun begitu saja tanpa berusaha.
  • Merasa lebih haus dari biasanya.
  • Sering buang air kecil.
  • Anak mengompol, padahal sebelumnya tidak pernah mengompol pada malam hari.
  • Lebih mudah tersinggung atau mengalami perubahan suasana hati yang lain.
  • Merasa lelah dan lemah.
  • Penglihatan menjadi kabur.

Jika Anda melihat salah satu gejala di atas pada anak, sebaiknya segeralah bawa ke dokter.

Lupus

Systemic lupus erythematosus (SLE), merupakan jenis lupus yang paling umum terjadi. SLE adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh anak menyerang jaringannya sendiri, menimbulkan peradangan luas dan kerusakan jaringan pada organ yang terkena. Lupus dapat mempengaruhi persendian, paru-paru, kulit, otak, ginjal, dan pembuluh darah.

Anak yang terjangkit lupus bisa jadi mengalami berbagai gejala yang meliputi kelelahan, demam, ruam kulit, dan nyeri atau bengkak pada persendian. Gejala lain dapat mencakup kepekaan terhadap radang sendi, sinar matahari, sariawan, kejang, psikosis, masalah paru-paru, masalah jantung, masalah ginjal, hingga kelainan sel darah dan gangguan imun.

Ilustrasi Pasien Penyakit Lupus (Unsplash)

Juvenile Arthritis Rheumatoid (Rematik)

Juvenile Arthritis Rheumatoid atau juvenile idiopathic arthritis (JIA) merupakan bentuk radang sendi pada anak-anak yang terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang sel dan jaringan sehat pada persendian tubuh. JIA dapat terjadi oleh beberapa faktor, salah satunya gen dan lingkungan. Dengan kata lain, penyakit ini dapat bersifat menurun dalam keluarga, tapi juga bisa dipicu oleh paparan hal-hal tertentu.

Thrombocytopenic Purpura (ITP)

Immune thrombocytopenic purpura (ITP) atau purpura trombositopenik autoimun merupakan kelainan darah yang ditandai dengan menurunnya jumlah trombosit dalam darah.

Penyakit ini dikarenakan reaksi kekebalan yang menyerang trombosit sehat. Trombosit adalah sel dalam darah yang berfungsi membantu menghentikan pendarahan. Penurunan trombosit dapat menjadikan anak mudah mengalami memar, gusi berdarah, dan pendarahan internal.

Penyakit Celiac

Penyakit Celiac merupakan penyakit autoimun yang paling sering didiagnosis pada anak-anak – lebih sering dikaitkan dengan anak yang berusia 3 tahun ke bawah.

Adapun gejala-gejala yang ditunjukkan antara lain:

  • Diare
  • Kembung
  • Sakit perut (kram)
  • Nafsu makan menurun
  • Sembelit
  • Sakit perut
  • Mual
  • Muntah
  • Kelelahan

Demikianlah ulasan tentang jenis penyakit autoimun pada anak yang dapat terjadi. Semoga ulasan ini bermanfaat.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Rekomendasi