Waspada, Kebiasaan Malas Gerak Bisa Picu Batu Ginjal

| 06 Jun 2024 08:30
Waspada, Kebiasaan Malas Gerak Bisa Picu Batu Ginjal
Ilustrasi gaya hidup malas gerak (Freepik)

ERA.id - Penyakit batu ginjal bisa disebabkan oleh banyak faktor, namun Guru Besar Bidang Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Nur Rasyid Sp.U(K) mengatakan, sebagian besarnya dipicu oleh pola hidup. 

Pola hidup yang dimaksud itu adalah malas gerak alias jarang bergerak. Kebiasaan yang satu ini biasanya disebut dengan gaya hidup sedentari dan obesitas.

“Makin orang obesitas makin mungkin kena batu ginjal, karena orang obesitas kurang gerak akibatnya makin numpuk batunya, frekuensinya lebih tinggi yang sedentari,” kata Prof. Rasyid dalam acara edukasi Siloam Hospital Asri mengenai pengobatan batu ginjal Retrograde Intraternal Surgery (RIRS) seperti dikutip Antara.

Penyakit batu ginjal bisa terjadi karena kepekatan urin di dalam ginjal karena jarang mengonsumsi cairan. Pada orang dengan pola hidup sedentari, akan jarang melakukan aktivitas yang bergerak sehingga tidak minum banyak dan berkemih kurang dari 2,5 liter sehari.

Padahal dengan bergerak, batu pada ginjal yang berukuran kecil akan bisa turun dan jatuh sehingga tidak menumpuk. Jika seseorang memiliki batu ginjal yang berukuran masih di bawah dua milimeter dokter akan memberikan obat yang dapat melebarkan saluran urin agar batu bisa keluar.

“Batu dua milimeter kasih obat saja untuk melebarkan saluran biasanya obat prostat biasanya 2 minggu sudah normal, biasanya CT Scan sangat menolong apabila dilakukan akurat dan baik,” katanya.

Dokter urologi di RS Cipto Mangunkusumo ini mengatakan banyak masyarakat yang juga tidak menyadari memiliki batu ginjal karena tidak menimbulkan gejala khusus.

Umumnya pasien biasanya langsung mendatangi rumah sakit jika mengalami pegal di pinggang tanpa sebab, keluhan nyeri di pinggang bawah karena batu menyumbat dan muntah-muntah.

Maka itu, ia menyarankan untuk masyarakat memeriksakan kesehatan ginjal dengan check up rutin beserta USG ginjal untuk deteksi dini batu ginjal yang lebih parah, serta menjalani pola hidup sehat.

“Makanya olahraga, mengurangi berat badan, hidup sehat, jadi apapun yang kita makan nggak berlebih zat pembentuk batu, lebih penting minum sehingga kencing 2,5 liter,” tutupnya.

Rekomendasi