ERA.id - Orang yang terpapar sifilis dapat mengalami masalah kesehatan yang serius tanpa gejala yang terdeteksi. Mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sifilis adalah jenis infeksi bakteri menular seksual (IMS) yang ditimbulkan oleh bakteri Treponema pallidum. Lantas apa yang terjadi jika terkena sifilis?
Apa yang terjadi jika terkena sifilis?
Banyak penderita sifilis tidak memperlihatkan gejala sehingga sama sekali tidak menyadarinya. Namun jika tidak segera ditangani, sifilis bisa diderita selama bertahun-tahun.
Melansir Mayo Clinic, penyakit sipilis terdiri dari beberapa stadium. Pada setiap stadium, gejalanya pun dapat bervariasi. Namun, tahapan-tahapan yang terjadi mungkin akan tumpang tindih.
Gejalanya tidak selalu terjadi dalam urutan yang sama. Bisa jadi Anda terinfeksi bakteri sifilis tanpa mengalami gejala apa pun selama bertahun-tahun.
Di bawah ini adalah rincian gejala sifilis dari stadium yang ada:
Sifilis primer (stadium pertama)
Gejala pertama sifilis yaitu luka kecil yang disebut chancre. Namun, gejala ini sering kali tidak disertai rasa sakit. Penderita sifilis pada umumnya hanya mengembangkan satu chancre. Beberapa orang mempunyai lebih dari satu.
Chancre sering kali terbentuk sekitar tiga minggu setelah seseorang terpapar bakteri sifilis. Luka ini sendiri dapat bersembunyi di dalam vagina atau rektum.
Sifilis sekunder (stadium kedua)
Mungkin Anda mengalami ruam saat chancre pertama sembuh atau beberapa minggu setelah sembuh. Ciri-ciri ruam yang ditimbulkan oleh penyakit menular seksual ini antara lain:
- Seringkali terasa tidak gatal
- Bisa terlihat kasar, merah atau coklat kemerahan
- Terlihat sangat samar sehingga sulit dilihat.
Ruam sering kali berawal pada batang tubuh. Hal ini termasuk dada, area perut, panggul dan punggung. Seiring perjalanan waktu, penyakit ini juga dapat muncul di anggota tubuh, telapak tangan, dan telapak kaki.
Selain ruam, gejala sifilis pada stadium ini dapat berupa:
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Luka seperti kutil di mulut atau area genital
- Rambut rontok
- Nyeri otot
- Kelelahan, disebut juga kelelahan
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Penurunan berat badan
Gejala sifilis sekunder dapat hilang dengan sendirinya. Namun tanpa pengobatan, penyakit ini berisiko datang dan pergi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Sifilis laten
Jika tidak segera ditangani, penyakit infeksi menular seksual ini berisiko meningkat menjadi sifilis laten. Ini juga disebut tahap tersembunyi sebab Anda tidak merasakan gejala apa pun.
Tahap laten dapat berlangsung bertahun-tahun. Gejala yang dialami seseorang mungkin tidak akan kembali lagi. Namun tanpa pengobatan, penyakit ini dapat menimbulkan masalah kesehatan yang kompleks (komplikasi).
Sifilis tersier
Setelah tahap laten, 30-40 persen penderita sifilis yang tidak menjalani pengobatan mengalami komplikasi yang disebut sifilis tersier (stadium lanjut). Penyakit ini akan merusak otak, jantung, saraf, mata, pembuluh darah, hati, serta tulang dan persendian.
Penderitanya mungkin baru akan merasakan gejala sifilis tersebut setelah bertahun-tahun sejak awal terinfeksi dan tidak diobati.
Penyakit sipilis yang menyebar
Pada tahap apa pun, sifilis yang tidak diobati dapat menyerang otak, sumsum tulang belakang, mata, dan bagian tubuh yang lain. Hal ini selanjutnya akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius dan berisiko mengancam jiwa.
Itulah yang terjadi jika seseorang terkena sifilis. Bagi siapapun yang mendapati gejala tersebut, sebaiknya segera periksa ke dokter.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…