ERA.id - Selain mencukupi asupan makanan yang penuh nutrisi, seorang ibu juga perlu mestimulasi anak agar perkembangan dan pertumbuhannya dapat berjalan secara optimal. Pastinya, pertumbuhan dan perkembangan anak perlu disesuaikan dengan usia anak Anda.
Selain memiliki keterampilan kognitif, ibu juga harus memberikan stimulasi untuk memaksimalkan kemampuan motorik halus dan kasar pada anak. Simak ulasan lebih jauh mengenai motorik halus dan motorik kasar di bawah ini.
Apa yang Membedakan Motorik Halus dan Kasar?
Keterampilan motorik merupakan kemampuan anak untuk melakukan berbagai gerakan yang melibatkan kerja otot. Keterampilan ini dipilah lagi menjadi dua jenis yang berbeda, antara lain motorik halus dan motorik kasar.
Namun, Anda wajib memahami perbedaan keduanya agar proses pemberian stimulasi dapat berjalan dengan baik, sehingga tumbuh kembang bayi pun berjalan baik. Di bawah ini adalah perbedaan dan penjelasan tentang kedua jenis keterampilan motorik tersebut.
1. Motorik halus
Keterampilan motorik halus merupakan jenis kemampuan yang dilakukan anak dengan kontrol dan ketelitian yang cukup baik, dalam memfungsikan otot-otot kecil pada tangan dan pergelangan tangan.
Berbagai kegiatan yang menstimulasi motorik halus seringkali memerlukan koordinasi gerakan tangan, jari, hingga mata. Ada bermacam-macam komponen dalam keterampilan motorik halus, antara lain:
- Menggenggam dan menyentuh objek.
- Melakukan sesuatu dengan kedua tangannya, misalnya mengambil sendok hingga mainan.
- Bermain dengan kedua kakinya.
Kemampuan keterampilan motorik halus anak juga harus didukung dengan kemampuan gerak dari kedua kaki, dan juga kemampuan bibir untuk bergerak atau mengecap sesuatu.
Ada beberapa tahapan perkembangan kemampuan keterampilan motorik anak yang disesuaikan dengan usianya, antara lain:
- Usia 0-3 bulan: Dapat menyentuh objek dan mengarahkan tangan ke dalam mulut.
- 3-6 bulan: Mampu memindahkan objek dari satu tangan ke tangan yang lain, mampu melipat kedua tangan, dan meraih objek dengan kedua tangan.
- 6-9 bulan: Mampu mengambil dan memegang objek secara mandiri, mampu menekan suatu benda, serta mampu menggunakan suatu objek untuk menggerakkan benda lainnya.
- 9-12 bulan: Mampu mengonsumsi makanannya sendiri. Baik menggunakan sendok ataupun secara langsung.
- 12-18 bulan: Mampu tepuk tangan, menata lego, dan melambaikan tangan.
2. Motorik Kasar
Keterampilan motorik kasar merupakan gerakan yang melibatkan berbagai otot-otot besar. Gerakan tersebut misalnya berjalan, melompat, menendang, hingga menaiki tangga.
Keterampilan ini juga harus didukung oleh kemampuan koordinasi tangan dan mata agar memiliki tumbuh kembang yang semakin optimal. Di bawah ini adalah beberapa keterampilan motorik kasar pada anak sesuai dengan usianya, antara lain:
- 3-6 bulan: Mampu berguling, mengangkat tangan dan kaki saat berbaring, dan menahan kepala saat posisi duduk.
- 6-12 bulan: Merangkak, mampu berdiri dari posisi duduk, dan mampu duduk secara mandiri.
- 1 tahun: Mendaki beberapa objek yang rendah, mendorong dan menarik mainan, berjalan dengan bantuan.
- 2 tahun: Mampu melompat dan berlari dengan bantuan.
- 3 tahun: Mampu menggunakan sepeda roda tiga, berlari tanpa jatuh, serta melempar bola.
Selain itu, ada beberapa kegiatan lain yang mendukung kemampuan motorik kasar anak. Misalnya berenang, bermain sepeda roda dua, dan sepatu roda.
Demikianlah ulasan tentang apa itu motorik, perbedaan motorik halus dan kasar yang perlu Anda ketahui. Agar perkembangan anak semakin optimal, pastikan anak Anda menerima asupan nutrisi yang tepat.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…