PHBS di Sekolah dan Pesantren Berkontribusi Kendalikan 80 Persen Kurva Pandemi COVID-19

| 24 Sep 2020 17:40
PHBS di Sekolah dan Pesantren Berkontribusi Kendalikan 80 Persen Kurva Pandemi COVID-19
Ilustrasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di lingkungan pendidikan (Foto: Unsplash/@andyfalconerphotography)

ERA.id - Lingkungan sekolah dan pesantren rentan terhadap penyebaran COVID-19. Untuk mengendalikan penyebarannya, Dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A menyuarakan pentingnya protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman lebih dari dua meter.

Dia berharap agar siswa/i tetap melakukan protokol kesehatan saat nanti diperboolehkan kembali bersekolah. Pakar kesehatan itu menyatakan jika perubahan perilaku berkontribusi 80 persen dalam mengendalikan kurva pandemi COVID-19.

Mesty mengatakan dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masa new normal, mendapatkan gizi seimbang bisa menjadikan imunitas tetap terjaga, seseorang akan terhindar dari COVID-19.

"Masyarakat perlu memahami bahwa meski seringkali tidak menunjukkan gejala, anak yang terinfeksi SARS-CoV-2 memiliki jumlah virus dalam darah atau viral load yang tinggi di saluran napas sehingga kemungkinan mereka menularkan individu lainnya sangat besar. Maka untuk meminimalkan risiko ini, biasakan anak melakukan PHBS dengan benar, dan pastikan mereka mendapatkan gizi seimbang sehingga imunitasnya tetap terjaga,” ungkap Mesty melalui media konferensi Program Sekolah & Pesantren Sehat di Era Adaptasi Kebiasaan Baru via Zoom pada Kamis (24/9/2020).

Penanaman PHBS secara intensif dan berkelanjutan menjadi sangat krusial karena anak merupakan salah satu golongan usia yang rentan terjangkit penyakit, termasuk COVID-19. 

Ilustrasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di lingkungan pendidikan  (Foto: Unsplash/Muhammad Adil)

Selain dihimbau untuk menjaga protokol kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, dan Kementerian Agama RI berkolaborasi melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Hak anak untuk mendapatkan pendidikan harus tetap diprioritaskan demi masa depannya. Namun sebelum melepas mereka kembali bersekolah, kita harus membiasakan PHBS sejak dini sebagai kunci mengendalikan penyebaran COVID-19 di lingkungan pendidikan," ujar Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd., Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Selain itu, Sri Wahyuningsih juga menghimbau para pengajar dan orang tua untuk terus mengajarkan anak lewat PHBS. 

"Selain memastikan seluruh sekolah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, Kemendikbud RI sangat mendorong peran serta para pengajar serta orang tua untuk membekali anak dengan pengetahuan PHBS tepat sejak dini sebagai modal agar mereka dapat belajar dengan aman.” 

Rekomendasi