ERA.id - Peribahasa "bagai memakan buah simalakama" sangat populer di masyarakat. Peribahasa itu memiliki arti bahwa simalakama adalah buah yang dimakan maupun tidak, bisa membuat orang mati. Makna lebih luasnya sebuah situasi dengan kondisi serba salah.
Namun, apakah buah simalakama benar-benar ada dan jika dimakan bisa membuat orang meninggal dunia?
Berbeda dengan arti peribahasa yang menyebut memakan buah simalakama bisa menyebabkan kematian, ternyata buah yang punya nama latin Phaleria macrocarpa ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Meski begitu, buah ini dikenal sebagai buah beracun yang bisa mematikan bagi para pemakannya jika kita tidak pandai mengolahnya. Hal ini mendasari munculnya peribahasa bagaikan memakan buah simalakama.
Buah yang berasal dari pohon mahkota dewa (kata lain simalakama) ini memang sudah lama dikenal sebagai salah satu tanaman obat di Indonesia. Tanaman ini berasal dari Papua/Irian Jaya.
Selain itu, tanaman atau pohon simalakama sering kali ditanam sebagai tanaman peneduh. Ukurannya tidak terlalu besar dengan tinggi mencapai 3 meter, mempunyai buah yang berwarna merah menyala yang tumbuh dari batang utama hingga ke ranting.
Untuk memperpanjang masa simpan buah mahkota dewa, dapat dilakukan pengawetan dengan beberapa cara antara lain pendinginan, pengalengan, dan pengeringan.
Pengeringan yang dilakukan pada buah mahkota dewa bertujuan mengurangi kadar air dalam bahan, sehingga air yang tersisa tidak dapat digunakan sebagai media hidup mikrob perusak yang ada di dalam bahan tersebut, dengan kata lain dapat memperpanjang masa simpan buah mahkota dewa tersebut. Kondisi pengeringan yang tepat akan menentukn mutu hasil pengeringan yang tinggi.
Berikut sejumlah manfaat buah simalakama bagi kesehatan, dikutip dari Wikipedia:
1. Alkaloid, bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisir racun di dalam tubuh
2. Saponin, yang bermanfaat sebagai:
- Sumber anti bakteri dan anti virus
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
- Meningkatkan vitalitas
- Mengurangi kadar gula dalam darah
- Mengurangi penggumpalan darah
3. Flavonoid
- Melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan - Mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah
- Mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada dinding pembuluh darah
- Mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner
- Mengandung antiinflamasi (antiradang)
- Berfungsi sebagai anti-oksidan
- Membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan
4. Polifenol
- Berfungsi sebagai anti histamin (antialergi)