ERA.id - Madu sudah lama dipercaya masyarakat untuk memberikan berbagai manfaat kesehatan. Zat yang dihasilkan dari perut lebah madu pekerja ini bahkan sering menjadi salah satu alternatif pemanis makanan dan minuman yang dianggap lebih sehat karena mengandung indeks glikemik yang rendah.
Berbagai kandungan yang ada pada madu seperti glukosa, vitamin A (retinol), vitamin B kompleks, vitamin C serta beberapa senyawa aktif lainnya seperti flavonoid dan asam fenolik berkhasiat menjaga imunitas tubuh, meredakan batuk, menjaga sistem pencernaan, hingga beragam manfaat lainnya. Mengkonsumsi madu secara teratur umumnya juga aman bagi semua kalangan dan tidak memiliki efek samping.
Namun, banyaknya masyarakat yang beralih ke madu untuk menjaga kesehatan membuat komoditas ini menjadi lahan bisnis yang laris manis. Kesempatan ini terkadang dimanfaatkan oleh oknum untuk meraup untung banyak, namun mengorbankan kesehatan masyarakat dengan memproduksi madu palsu. Alih-alih ingin sehat, salah mengkonsumsi madu palsu justru akan menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh Anda seperti diabetes, jantung, dan berbagai penyakit lainnya.
Salah satu cara untuk mengetahui keaslian madu secara ilmiah tentu dengan pengujian lab untuk mengetahui adanya enzim diastase. Keberadaan enzim diastase biasanya ditunjukkan dengan bukti gas dan busa pada madu.
Lantas, bagaimana Anda dapat mengetahui keaslian madu yang banyak beredar di pasaran? Terlebih dengan banyaknya mitos tentang cara mengetes keaslian madu yang tidak jelas sumbernya.
Andoni Pridatama, Brand Owner dari Sarang Maduku menjelaskan, ada tiga (3) mitos salah kaprah tentang cara mengetes madu asli yang banyak dipercaya masyarakat, seperi dirangkum dari keterangan resmi Ninja Xpress.
1. Madu asli tidak akan dikerubungi semut
Ini adalah salah satu cara menandakan keaslian madu yang salah. Pada kenyataannya, madu mengandung glukosa dan fruktosa yang pasti diminati semut, meskipun tidak semua madu disukai semut. Hal ini dikarenakan setiap madu memiliki kandungan yang berbeda-beda tergantung dari pohon sumber nektar dimana lebah penghasil madu mencari makan.
2. Madu asli tidak akan beku ketika dimasukkan dalam kulkas
Meskipun tidak cair seperti air, madu juga memiliki kandungan air yang tentu saja akan mengalami kristalisasi atau mengental jika disimpan di dalam kulkas. Masyarakat sering salah memahami kristalisasi madu ini sebagai madu palsu. Padahal ini adalah reaksi alami madu ketika disimpan di kulkas dan bergantung pada seberapa tinggi kandungan fruktosanya.
3. Madu asli memiliki warna yang pekat dan tidak berubah warna
Warna madu tidak ada kaitannya dengan keaslian madu namun ada kaitannya dengan sumber pohon nektar dan khasiatnya. Warna madu yang berasal dari nektar pohon mahoni misalnya, memiliki warna, kandungan, dan khasiat yang berbeda dengan madu yang dihasilkan dari pohon randu.
Masyarakat terkadang juga sering salah memahami perbedaan antara madu mentah (raw honey) dan madu olahan. Madu mentah adalah madu yang diambil langsung dari madu hutan liar atau peternakan dan tidak dilakukan proses pasteurisasi seperti pada produk Sarang Maduku. Sarang Maduku khusus menghasilkan madu mentah yang diproses secara higienis dengan dua hingga tiga kali penyaringan dan tidak menambahkan bahan apapun sehingga tidak memiliki batas kadaluarsa dan aman disimpan dalam jangka waktu lama pada suhu ruangan.
Nah, itulah mitos dan fakta tentang keaslian madu yang selama ini sering beredar dan belum banyak dipahami.