Tim Editor
ERA.id - Serikat buruh Prancis akan menggelar protes besar-besaran pada hari Selasa (6/6/2023) untuk menentang rencana pemerintah menaikkan usia pensiun menjadi 64 tahun.
Keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk memaksakan reformasi melalui kekuatan konstitusional khusus memicu protes musim semi ini. Namun, berita itu perlahan-lahan surut dari liputan media dan mempersulit serikat buruh untuk memobilisasi massa.
"Protes telah berlangsung selama enam bulan, belum pernah terjadi sebelumnya," kata Sophie Binet, pemimpin baru serikat CGT garis keras di BFM TV.
"Ada banyak yang marah, tapi banyak juga yang lelah," katanya seperti dilansir dari CNA. Ia menambahkan bahwa para peserta protes mengalami kekurangan gaji.
Sementara itu, Macron berkeliling negara untuk menghadapi kemarahan publik dan juga mengumumkan investasi besar dalam teknologi baru.
Pihak berwenang memperkirakan antara 400 ribu hingga 600 ribu orang akan berpartisipasi dalam protes di seluruh Prancis. Jumlah ini lebih rendah dari puncak protes awal tahun kemarin yang mencapai satu juta peserta.
