ERA.id - Setidaknya 96 orang tewas di dua negara bagian terpadat di India selama beberapa hari terakhir akibat cuaca panas ekstrem, kata para pejabat pada Minggu (18/6/2023).
Kematian tersebut tersebar di Uttar Pradesh dan Bihar timur, di mana pihak berwenang memperingatkan penduduk berusia di atas 60 tahun dan yang menderita berbagai penyakit untuk tinggal di dalam rumah pada siang hari.
Korban jiwa di Uttar Pradesh dilaporkan berjumlah 54 di distrik Ballia. Pihak berwenang menemukan mayoritas korban berusia di atas 60 tahun dan memiliki riwayat penyakit sebelumnya.
S. K. Yadav, seorang petugas medis di Ballia, mengatakan dalam tiga hari terakhir, sekitar 300 pasien dirawat di rumah sakit distrik karena berbagai penyakit yang diperparah oleh panas seperti dilansir dari CNA.
Karena situasi yang mendesak, pihak berwenang membatalkan cuti tenaga medis di Ballia dan menyediakan kasur tambahan di bangsal darurat untuk mengakomodasi pasien yang meningkat.
Para pejabat mengatakan sebagian besar pasien yang dirawat berusia 60 tahun ke atas dan menunjukkan gejala seperti demam tinggi, muntah, diare, kesulitan bernapas, dan masalah terkait jantung.
Pathak, warga Ballia yang kehilangan ayahnya pada hari Sabtu (17/6/2023), mengatakan bahwa dia menyaksikan peningkatan arus pasien di bangsal darurat rumah sakit saat merawat ayahnya.
"Ini tidak pernah terjadi di Ballia. Saya belum pernah melihat orang meninggal karena panas dalam jumlah yang begitu besar," katanya. "Orang-orang takut keluar. Jalan dan pasar sebagian besar sepi."
Pada hari Minggu, Ballia mengalami suhu 43 derajat Celcius, lebih tinggi 5 derajat Celcius dari kisaran normal.
Sementara itu, Departemen Meteorologi India (IMD) memperingatkan bahwa kondisi gelombang panas akan berlangsung hingga 19 Juni di beberapa bagian Uttar Pradesh.