ERA.id - Badai salju melanda China pada Senin (6/11/2023) dan memaksa ratusan penerbangan dibatalkan. Sejumlah sekolah pun turut ditutup karena cuaca yang semakin memburuk.
Menurut data Flight Master, badai salju di China itu menyebabkan sedikitnya 405 penerbangan dibatalkan di Bandara Internasional Harbin Taiping di ibu kota Heilongjian.
Selain membatalkan ratusan penerbangan, sebagian besar wilayah di Harbin menutup sekolah dasar dan menangah, taman kanak-kanak, dan lembaga pelatihan di luar kampus karena salju dan suhu dingin melanda wilayah tersebut.
Dalam video dari surat kabar lokal menunjukkan banyak wisatawan terdampar di stasiun kereta api ketika salju tebal melanda kota Changchun di Jilin, dan beberapa kereta di kota tersebut terhenti.
Otoritas cuaca China memperingatkan penurunan suhu drastis dalam beberapa hari mendatang, bersamaan dengan badai salju dan diperkirakan akan berdampak besar di beberapa kota.
"Musim berubah di luar dalam semalam," kata seorang warga di Heilongjiang, dikutip Reuters, Senin (6/11/2023).
Dalam laporan China Daily, provinsi dan kota meningkatkan protokol respons cuaca karena hujan salju lebat diperkirakan akan terjadi di beberapa bagian Mongolia Dalam, serta provinsi Hebei, Jilin, dan Liaoning.
Observatorium Meteorologi Pusat mengatakan beberapa daerah dapat melihat salju setinggi 8cm hingga 10cm dan suhu di banyak daerah akan turun tajam. Daerah-daerah tersebut diperkirakan akan mengalami penurunan suhu secara signifikan sebesar 6 C hingga 8 C.
Pusat Meteorologi Nasional China mengeluarkan peringatan oranye untuk badai salju dan peringatan biru untuk gelombang dingin dan angin kencang.
China memiliki sistem peringatan cuaca berkode warna empat tingkat, dengan warna merah sebagai peringatan tertinggi, diikuti oleh oranye, kuning, dan biru.
Di Harbin, rekaman video di media sosial menunjukkan warga berjuang melawan angin kencang dan tergelincir serta tersandung saat mereka berjalan di jalan yang tertutup es.
Suhu dingin memaksa pemerintah di Beijing dan Tianjin melakukan persiapan untuk memasok panas lebih awal dari biasanya, menurut pemberitahuan pemerintah kota.
Selama sepekan terakhir, China bagian utara mengalami cuaca yang sangat kontras, mulai dari kabut asap hingga penebangan kayu pada bulan Oktober yang merupakan suhu terpanas kedua dalam beberapa dekade terakhir dan kemudian penurunan suhu yang tajam selama akhir pekan.
Badan Meteorologi Pusat mengatakan minggu ini sebagian besar wilayah timur laut diperkirakan akan mengalami penurunan suhu hingga satu digit atau di bawah titik beku karena udara dingin bergerak ke timur dan selatan.