ERA.id - Sebuah ledakan di Komisi Tinggi Kanada di ibu kota Nigeria, Abuja, menewaskan dua orang dan dua orang lainnya dilarikan ke rumah sakit. Pemerintah Kanada pun langsung melakukan penyelidikan terkait penyebab ledakan itu.
Dinas pemadam kebakaran FCT mengatakan ledakan itu disebabkan oleh kapal tanker yang berada di dalam gedung generator. Kapal tanker itu meledak dan menewaskan dua orang yang bekerja.
"Sebuah kapal tanker yang berada di dalam gedung generator meledak menewaskan dua pria yang bekerja di perusahaan pengelola generator tersebut. Dua orang di luar gedung terluka akibat ledakan itu. Mereka berada di rumah sakit untuk menjalani perawatan," kata Mercy Douglas dari Dinas Pemadam Kebakaran FCT, dikutip CBC News, Selasa (7/11/2023).
Seorang saksi mata yang membagikan insiden ledakan itu membagikan video yang memperlihatkan gumpalan besar asap hitam yang mengepul dari belakang gedung.
Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly mengatakan pemerintah sedang melakukan penyelidikan terkait ledakan di kedutaan besarnya di Nigeria. Joly juga menyampaikan belasungkawa atas korban tewas dan luka atas insiden tersebut.
"Kami dapat memastikan ada ledakan di Komisi Tinggi kami di Nigeria. Api sudah padam dan kami sedang berupaya menjelaskan penyebab situasi ini. Saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga dari dua orang yang tewas dalam tragedi ini," kata Joly.
Mercy Douglas mengatakan dinas pemadam kebakaran mendapat panggilan pada Senin (6/11/2023) pukul 11:55 waktu setempat yang melaporkan ledakan kapal tanker di dalam gedung generator di Diplomatic Drive di kasawasan bisnis kota.
"Petugas pemadam kebakaran di Abuja berhasil memadamkan api dan kembali ke stasiun pada pukul 1 siang," kata Douglas.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Senin sore, Global Affairs Kanada mengatakan salah satu dari dua orang yang tewas adalah “karyawan lokal.”
“Global Affairs Canada menyampaikan simpatinya kepada keluarga korban tewas dan mendoakan pemulihan cepat bagi mereka yang terluka. Kami dapat memastikan semua staf lain di Komisi Tinggi aman dan tidak terluka," kata pernyataan itu.
Global Affairs mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pihak berwenang setempat untuk menentukan penyebab ledakan dan Komisi Tinggi akan ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.
“Penyelidikan akan dilakukan, namun saat ini semuanya mengarah pada kecelakaan dan bukan tindakan yang disengaja,” kata departemen tersebut.
Kedutaan mengeluarkan peringatan perjalanan, memperingatkan terhadap perjalanan yang tidak penting ke Nigeria, termasuk ibu kota Abuja, “karena situasi keamanan yang tidak dapat diprediksi di seluruh negeri dan risiko signifikan terorisme, kejahatan, bentrokan antar kelompok masyarakat, serangan bersenjata dan penculikan.”
Belakangan ini situasi di Nigeria dilaporkan dalam keadaan 'tidak aman' setelah munculnya aksi pemberontakan yang sudah berlangsung lama di wilayah timur laut dan penculikan untuk mendapatkan uang tebusan di wilayah barat laut.
Amerika Serikat dan Inggris mengatakan pada hari Jumat bahwa ada “ancaman yang meningkat terhadap hotel-hotel besar di kota-kota besar Nigeria” dan memperingatkan agar tidak melakukan perjalanan ke negara terpadat di Afrika.
Negara-negara Barat secara rutin mengeluarkan peringatan tentang perjalanan ke Nigeria, yang sering diabaikan oleh pemerintah Abuja karena dianggap tidak pantas.