Peringatan Hari Noken Sedunia, Tas Tradisional Multifungsi Asal Papua

| 05 Dec 2023 18:00
Peringatan Hari Noken Sedunia, Tas Tradisional Multifungsi Asal Papua
Noken Papua (situs resmi Pemprov Papua Barat)

ERA.id - Peringatan Hari Noken Sedunia jatuh pada 4 Desember, terhitung sejak 2012. Tanggal 4 Desember dipilih sebab pada waktu tersebut noken Papua ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO.

Noken adalah tas tradisional dari Papua yang terbuat dari serat kayu. Berdasarkan Warisan Budaya Kemdikbud RI, noken merupakan kerajinan tangan masyarakat Papua dan telah diwariskan sebagai unsur budaya tak benda.

Peringatan Hari Noken Sedunia

Secara umum, noken digunakan untuk menyimpan dan membawa berbagai barang. Peringatan terhadap noken dilakukan untuk meningkatkan kesadaran tentang noken.

Dilansir situs resmi UNESCO, sejak 2012 noken asal Papua tercatat dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda yang Membutuhkan Perlindungan Mendesak atau List of Intangible Cultural Heritage in Need of Urgent Safeguarding.

"Perlu diketahui bahwa Indonesia telah menominasikan noken multifungsi kusut atau tas anyaman, kerajinan tangan masyarakat Papua. Untuk dimasukkan dalam Daftar Cagar Budaya Tak Benda yang Membutuhkan Pengamanan Mendesak," ungkap keterangan UNESCO.

Penetapan noken Papua sebagai warisan budaya UNESCO dilakukan berdasarkan Keputusan Komite. UNESCO mendeskripsikan noken sebagai jaring atau tas anyaman yang diikat dan dibuat dengan tangan.

Tas ini dibuat oleh masyarakat Papua, Indonesia, dari serat kayu atau dedaunan. Dalam hal kegunaan, tas ini menjadi alat untuk membawa berbagai hal, seperti hasil perkebunan, hasil tangkapan laut atau danau, kayu bakar, bayi, atau hewan kecil.

Noken juga bisa digunakan untuk berbelanja dan menyimpan barang-barang di rumah. Selain itu, noken bisa digunakan untuk perayaan tradisional atau diberikan sebagai persembahan perdamaian.

Ada beberapa hal yang bisa mengancam eksistensi noken, seperti kurangnya kesadaran, transmisi tradisional yang melemah, dan jumlah pengrajin yang menurun. Faktor lain yang bisa mengancam keberadaan noken adalah persaingan dengan tas buatan pabrik, kendala bahan baku, dan pergeseran nilai-nilai budaya noken.

Pedagang noken di Jayapura, Papua (Antaranews)

Pelestarian Noken Papua

Pemprov Papua mengajak masyarakat melestarikan noken. Plt. Bidang Pemerintahan Setda Provinsi Papua, Yohanes Walilo, menyampaikan apresiasi kepada mama-mama Papua yang terus memberikan perhatian terhadap noken.

“Tas noken merupakan identitas kami sehingga harus dilestarikan dan kami mengapresiasi mama Papua yang terus menjaganya sebagai budaya orang Papua,” ungkap Yohanes, Selasa, di Jayapura, seperti dilansir Antara.

Dia mengatakan bahwa sikap para mama-mama Papua tidak hanya melestarikan noken, tapi juga memperkenalkan tas itu ke masyarakat luas. Dia mengatakan bahwa tas tradisional ini bisa dipakai untuk berbagai keperluan.

“Hal ini untuk mempertahankan tetapi juga memperkenalkan tas noken kepada masyarakat luas, apalagi noken mempunyai banyak manfaat, seperti menjadi tas belanja tetapi juga bisa dipakai ke sekolah dan kantor,” jelasnya.

Dia berharap pemerintah, baik tingkat provinsi maupun kota/kabupaten, punya pemahaman yang sama untuk melestarikan noken sebagai warisan budaya dunia. Dia juga meminta generasi muda untuk bergerak aktif kreatif terkait eksistensi noken.

“Begitu juga dengan generasi muda Papua, bisa mengembangkan dan memanfaatkan potensi dari tas noken menjadi sesuatu yang bernilai tambah dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat setempat,” ungkapnya.

Menurut Yohanes, dalam rangka peringatan Hari Noken Sedunia, pihaknya nantinya akan menggelar festival tertentu agar bisa masuk Museum Rekor Indonesia (MURI). Itulah berbagai informasi soal Hari Noken Sedunia. Untuk mendapatkan info menarik lain, ikuti terus Era.id.

Rekomendasi