ERA.id - Kasus Covid-19 di Singapura tembus ke angka 32.035 hingga 2 Desember 2023. Hal ini membuat sejumlah rumah sakit di Singapura siaga dan siap meningkatkan kapasitasnya menyusul lonjakan Covid-19.
National University Health System (NUHS) mengatakan pihaknya sedang memantau situasi bersama dengan tiga rumah sait lainnya yaitu Rumah Sakit Universitas Nasinal, Rumah Sakit Umum Ng Teng Fong, dan Rumah Sakit Alexandria.
"Kami terus tetap waspada dan menjaga lonjakan kapasitas di fasilitas rawat inap kami, termasuk fasilitas perawatan intensif dan isolasi kami," kata juru bicara NUHS, dikutip CNA, Senin (11/12/2023).
NUHS juga mengatkan pihaknya akan melakukan yang terbaik untuk mengoptimalkan sumber daya untuk memenuhi perubahan kebutuhan. Meski demikian, NUHS mengatakan jumlah kamar rawat inap harian Covid-19 dan ruang ICU dari tiga rumah sakit dalam kondisi stabil.
"Kami melakukan yang terbaik untuk mengoptimalkan sumber daya dan akan menyesuaikan respons kami untuk memenuhi perubahan kebutuhan," imbuhnya.
"Prosedur elektif tidak terpengaruh saat ini," tambah juru bicara tersebut.
Sementara itu, SingHealth, yang mengoperasikan beberapa rumah sakit, pusat spesialis nasional, dan poliklinik juga "tetap waspada" terhadap perkembangan baru dalam situasi Covid-19 di Singapura.
Wakil CEO grup SingHealth, Fong Kok Yong, mengatakan bahwa rumah sakitnya siap meningkatkan kapasitas perawatan pasien Covid-19 jika diperlukan.
"Tim klinis dan operasi kami terus memantau situasi dengan cermat, dan kami akan secara proaktif merespons jika diperlukan," katanya.
Fong menambahkan bahwa lembaga-lembaga yang berada dibawah naungan SingHealth sudah memiliki langkah-langkah aktif untuk mengoptimalkan kapasitas rumah sakit, seperti penerimaan pasien pada hari yang sama, penggunaan operasi harian, dan inisiatif lain untuk mengurangi lama rawat inap.
Hal ini mencakup rehabilitasi pra-operasi dan mobilisasi dini pasien pasca-operasi agar pasien dapat pulih lebih cepat.
Sementara NUHS juga mengatakan akan mengerahkan kembali dan menambah tenaga kerja untuk lebih mendukung tingginya kehadiran di unit gawat darurat, jika diperlukan.
"Proses triase kami mencakup meminta dokter darurat senior meninjau kasus-kasus tersebut untuk masuk ke rumah sakit, untuk memastikan lokasi yang tepat dan menghindari rawat inap yang tidak perlu," kata juru bicara NUHS.
Selain itu, NUHS juga menekankan bahwa hanya orang-orang dengan keadaan darurat serius atau yang mengancam jiwa seperti nyeri dada, sesak napas, dan pendarahan yang tidak terkendali yang diperbolehkan masuk ke unit gawat darurat. Hal ini karena kondisi itu diperlukan penanganan cepat dan membantu menjaga kapasitas rumah sakit untuk mendapat perawatan.
"Kami menghimbau masyarakat untuk mengunjungi dokter umum atau klinik 24 jam untuk keadaan non-darurat," ujarnya.
Sebelumnya, Singapura mengumumkan adanya peningkatan infeksi Covid-19 selama dua minggu terakhir. Menurut Kementerian Kesehatan (MOH), perkiraan jumlah kasus Covid-19 pada minggu 26 November hingga 2 Desember naik menjadi 32.035, dibandingkan dengan 22.094 kasus pada minggu sebelumnya.