ERA.id - Sekelompok pelajar Korea Selatan menggugat pemerintah karena ujian masuk perguruan tinggi mereka berakhir 90 detik lebih awal dari yang dijadwalkan.
Mereka meminta masing-masing 20 juta won (Rp238 juta) untuk biaya belajar satu tahun untuk mengikuti kembali ujian. Menurut pengacara siswa, pemotongan waktu itu mempengaruhi ujian.
"Kesalahan tersebut mempengaruhi ujian siswa lainnya," kata pengacara mereka, Kim Woo-suk, dikutip BBC, Kamis (21/12/2023).
Tes masuk perguruan tinggi yang terkenal di negara ini, yang dikenal sebagai Suneung, adalah ujian maraton selama delapan jam dengan ujian berturut-turut dalam berbagai mata pelajaran.
Suneung adalah salah satu ujian tersulit di dunia dan taruhannya sangat tinggi.
Hal ini tidak hanya menentukan penempatan di universitas dan pekerjaan, tetapi juga menentukan hubungan di masa depan. Sejumlah langkah untuk membantu siswa berkonsentrasi dilakukan dalam acara tahunan tersebut seperti menutup wilayah udara negara dan menunda pembukaan pasar saham.
Hasil ujian tahun ini dirilis pada 8 Desember.
Gugatan tersebut, yang diajukan pada hari Selasa oleh setidaknya 39 siswa, mengklaim bahwa bel berbunyi lebih awal di lokasi ujian di ibu kota Seoul untuk ujian bahasa Korea yang menjadi mata pelajaran pertama ujian.
Beberapa siswa langsung memprotes, namun mengatakan pengawas masih mengambil kertas mereka. Para guru menyadari kesalahannya sebelum sesi berikutnya dimulai, dan memberikan waktu satu setengah menit saat istirahat makan siang.
Namun waktu yang diberikan kepada mereka hanya dapat menandai kolom kosong yang tersisa di kertas mereka dan tidak diperbolehkan mengubah jawaban yang ada.
Para siswa mengatakan mereka sangat kecewa sehingga mereka tidak bisa fokus pada sisa ujian, lapor kantor berita Yonhap. Beberapa dilaporkan menyerah dan kembali ke rumah.
Pengacara mereka, Kim Woo-suk, mengatakan kepada media lokal bahwa otoritas pendidikan belum meminta maaf.
Stasiun penyiaran publik KBS mengutip pejabat yang mengatakan pengawas yang bertanggung jawab atas pusat tes tertentu telah salah membaca waktu.
Ini bukan pertama kalinya mahasiswa menggugat karena bel berbunyi terlalu dini. Pada bulan April, pengadilan di Seoul memberikan 7 juta won (Rp83 juta) kepada siswa yang mengaku dirugikan pada ujian Suneung 2021 karena bel mereka berbunyi sekitar dua menit lebih awal.
Pada tahun 2012, seorang pria di China dijatuhi hukuman percobaan satu tahun karena membunyikan bel empat menit 48 detik lebih awal saat ujian masuk perguruan tinggi nasional di sebuah sekolah di provinsi Hunan.