ERA.id - Miliarder Elon Musk mengumumkan perusahaan neuroteknologinya, Neuralink, berhasil menanamkan chip pertama ke otak manusia. Chip itu memungkinkan manusia mengontrol kegiatan yang berkaitan dengan ponsel dan komputer hanya lewat pikiran.
Melalui cuitan di sosial media X miliknya, Elon Musk mengatakan proses penanaman chip pertama itu sukses dilakukan pada Minggu (28/1/2024). Musk mengklaim penerima implan chip berhasil merespon dengan baik.
“Hasil awal menunjukkan deteksi lonjakan neuron yang menjanjikan,” tulisnya di X.
Menurut National Institute of Health, peningkatan neuron digambarkan sebagai sel yang menggunakan sinyal listrik dan kimia untuk mengirimkan informasi ke seluruh otak dan tubuh.
Dalam kesempatan itu, Musk juga mengumumkan bahwa keberhasilan pertama ini dia namai dengan Telepathy. Produk tersebut memungkinkan penerima chip bisa mengontrol penggunaan ponsel atau komputer hanya lewat pikiran.
Musk mengungkap penerima chip pertama ini merupakan seseorang yang kehilangan fungsi anggota tubuhnya.
“Memungkinkan kontrol atas ponsel atau komputer Anda, dan melaluinya hampir semua perangkat, hanya dengan berpikir. Pengguna awal adalah mereka yang kehilangan fungsi anggota tubuhnya,” ujar Musk.
Bos X dan Tesla itu lantas mengajak netizen untuk membayangkan ilmuan seperti Stephen Hawking bisa menerima chip di otaknya. Dia membayangkan Stephen Hawking bisa berkomunikasi lebih cepat dari juru ketik ataupun juru lelang.
Menurut laporan Reuters, rencana Elon Musk menanamkan chip pada otak manusia ini bukanlah yang pertama terjadi. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah memberikan izin kepada perusahaan tersebut pada tahun lalu untuk melakukan uji coba pertamanya untuk menguji implannya pada manusia.
FDA menilai rencana itu sebagai sebuah tonggak penting dalam ambisi perusahaan rintisan tersebut untuk membantu pasien mengatasi kelumpuhan dan sejumlah kondisi neurologis. Pada bulan September, Neuralink mengatakan telah menerima persetujuan perekrutan untuk uji coba pada manusia.
“Penelitian ini menggunakan robot untuk memasang implan antarmuka otak-komputer (BCI) di wilayah otak yang mengontrol niat untuk bergerak,” kata Neuralink sebelumnya, menambahkan bahwa tujuan awalnya adalah memungkinkan orang mengendalikan kursor komputer atau keyboard menggunakan pikiran mereka sendiri.
Dalam penanaman chip tersebut, sebuah ‘benang ultra halus’ dari implan membantu mengirimkan sinyal ke otak penerima.
Meski demikian, perusahaan Neuralink milik Elon Musk ini sempat didenda karena melanggar peraturan Departemen Transportasi AS (DOT) mengenai pergerakan bahan berbahaya.
Pada akhir November, Komisi Sekuritas dan Bursa AS menyelidiki apakah Musk telah menyesatkan investor mengenai keamanan teknologinya setelah catatan dokter hewan menunjukkan adanya masalah pada implan pada monyet termasuk kelumpuhan, kejang, dan pembengkakan otak.
Namun tuduhan itu dibantah oleh Musk. Dia menegaskan tidak ada monyet yang mati akibat implan Neuralink.