ERA.id - Wakil Perdana Menteri Malaysia Fadillah Yusof berharap tidak ada spekulasi seputar tabrakan dan jatuhnya dua helikopter di pangkalan Angkatan Laut Kerajaan Malaysia (TLDM) pada Selasa (26/4/2024). Pihaknya juga melarang video rekeman insiden itu untuk tidak disebarluaskan.
Fadillah, yang juga Menteri Transisi Energi dan Transformasi Air, mendesak semua pihak untuk menunjukkan rasa hormat kepada keluarga korban dengan tidak membagikan video atau gambar sensitif apa pun untuk menjaga sensitivitas mereka yang terkena dampak insiden tersebut.
“Apa pun penyebabnya, hindari spekulasi. Itulah harapan tulus saya. Saya mendesak media dan masyarakat untuk tidak terlibat dalam spekulasi. Mari kita izinkan polisi dan militer melakukan penyelidikan, dan kita tunggu laporan lengkapnya," kata Fadillah, dilansir Bernama, Rabu (27/4/2024).
Lalu, kata Fadillah, sepuluh awal yang tewas terlibat kecelakaan saat sedang latihan untuk perayaan HUT ke-90 Angkatan Laut Kerajaan Malaysia. Dia pun meminta masyarakat untuk menunggu hasil penyelidikan dari pihak berwenang
“Mereka terlibat (kecelakaan) dalam latihan, mari kita akui hal tersebut, dan mari kita tunggu temuan penyelidikan pihak berwenang,” ujarnya.
Sebelumnya, dua helikopter milik Angkatan Laut Kerajaan Malaysia terlibat kecelakaan pada Selasa (26/4/2024) sekira pukul 09.32 waktu setempat.
Salah satu helikopter, HOM M503-3 yang ditumpangi tujuh orang diyakini jatuh di lintasan lari. Sedangkan Fennec M502-6 yang membawa tiga korban lainnya jatuh ke kolam renang di dekatnya.
Diketahui bahwa insiden tersebut terjadi saat pelatihan fly-past bersamaan dengan peringatan 90 tahun TLDM yang dijadwalkan awal bulan depan.
Sementara itu, Fadillah mengatakan, kehadirannya di pangkalan TLDM Lumut hari ini, sesuai arahan Perdana Menteri Anwar Ibrahim untuk bertemu dengan para pejabat dan personel TNI Angkatan Laut, terutama pimpinan tinggi guna memastikan apa yang sebenarnya terjadi selama pelatihan tersebut.
Atas nama Perdana Menteri dan Pemerintahan Madani, Fadillah menyampaikan belasungkawa kepada TLDM dan keluarga korban.
“Saya juga berkesempatan bertemu dengan keluarga korban, dan mengamati rencana TLDM untuk memindahkan korban ke RS Ipoh (RS Raja Permaisuri Bainun) untuk dilakukan visum,” ujarnya.
Terkait kesejahteraan keluarga, Fadillah mengatakan Menteri Pertahanan Mohamed Khaled Nordin akan memberikan informasi lebih lanjut nanti, selain bantuan pemerintah.
“Selanjutnya, Perdana Menteri menyebutkan bahwa akan ada rincian yang harus saya laporkan, jadi biarlah Perdana Menteri mengumumkan bantuan dan dukungan apa pun dari pemerintah kepada keluarga para korban," katanya.