ERA.id - Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Hala Rharrit, mundur dari jabatannya sebagai bentuk protes atas kebijakan pemerintahan Joe Biden di Jalur Gaza.
“Saya mengundurkan diri pada April 2024 setelah 18 tahun mengabdi secara terhormat dalam menentang kebijakan Amerika Serikat di Gaza. Diplomasi, bukan senjata. Jadilah kekuatan untuk perdamaian dan persatuan,” tulis Rharrit dalam unggahan LinkedIn-nya, dikutip Antara, Jumat (26/4/2024).
Rharrit menempati sejumlah posisi di Departemen Luar Negeri sejak 2005 dan menjadi juru bicara Timur Tengah dan Afrika Utara sejak Agustus 2022.
Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel mengatakan telah melihat laporan yang ditanya tentang pengunduran diri Rharrit. Namun dirinya enggan berbicara seputar “masalah pribadi” dan menolak “mencari tahu secara spesifik”.
Patel menjelaskan bahwa opsi kanal perbedaan pendapat masih tersedia, mengingat terdapat kanal di Departemen Luar Negeri di mana para pegawai dapat menyampaikan pandangan berbeda mereka tentang sebuah kebijakan tertentu.
“Pada akhirnya, keputusan siapa pun tentang apakah mereka ingin terus bekerja di suatu tempat atau tidak pada akhirnya itu adalah keputusan yang mereka ambil,” katanya.
“Itu bukan hal yang perlu kita bahas," sambungnya.
Rharrit menjadi pejabat Departemen Luar Negeri AS ketiga yang mengundurkan diri secara terang-terangan sejak 7 Oktober, setelah pejabat urusan luar negeri di Biro Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Buruh, Annelle Sheline, mengumumkan pengunduran dirinya pada Maret.
Sebelumnya mantan direktur Biro Urusan Politik-Militer, Josh Paul, secara terbuka mengambil langkah serupa pada 19 Oktober.