ERA.id - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Israel membutuhkan rencana yang jelas dan konkrit untuk masa depan Gaza. Rencana itu bertujuan untuk menghadapi potensi kekosongan kekuasaan yang bisa menyebabkan kekacauan.
Washington dan sekutunya Israel mengatakan Hamas tidak dapat terus menguasai Gaza setelah militan dari kelompok tersebut memicu konflik dengan serangan terhadap Israel selatan yang menewaskan 1.200 orang pada 7 Oktober.
“Kami tidak mendukung dan tidak akan mendukung pendudukan Israel. Kami juga tentu saja tidak mendukung pemerintahan Hamas di Gaza," kata Blinken, dikutip Reuters, Rabu (15/5/2024).
"Kami sudah sering melihat dampaknya terhadap rakyat Gaza dan Israel. Dan kami juga tidak boleh terjadi anarki dan kekosongan yang kemungkinan besar akan diisi oleh kekacauan,” tambahnya.
Diplomat tinggi AS telah mengadakan banyak pembicaraan dengan negara-negara Arab tetangga Israel mengenai rencana pasca-konflik di Gaza sejak Israel berjanji untuk membasmi Hamas dari daerah kantong Palestina lebih dari tujuh bulan lalu.
Namun Israel menyatakan pihaknya bermaksud untuk mempertahankan kendali keamanan secara keseluruhan dan menolak usulan agar Otoritas Palestina, yang memerintah dengan kewenangan parsial di Tepi Barat yang diduduki Israel, untuk mengambil alih kekuasaan.
"Sangat penting bagi Israel untuk melakukan pekerjaan ini dan fokus pada apa yang bisa dan harus dilakukan di masa depan,” kata Blinken.
“Perlu ada rencana yang jelas dan konkrit, dan kami berharap Israel dapat mewujudkan ide-idenya," pungkasnya.