Polisi China Bongkar Modus Streaming Online Ilegal, Borong Ribuan Ponsel Demi Tingkatkan Jumlah Penonton

| 16 May 2024 22:15
Polisi China Bongkar Modus Streaming Online Ilegal, Borong Ribuan Ponsel Demi Tingkatkan Jumlah Penonton
Modus streaming online (Dok.Ningbo Police Department)

ERA.id - Seorang pria di China dijatuhi denda ratusan juta setelah melakukan operasi bisnis ilegal. Dia mencari keuntungan sendiri dengan mengoperasikan 4.600 ponsel untuk meningkatkan jumlah penonton siaran langsung.

Kejahatan yang dilakukan oleh pria bermarga Wang itu dibongkar oleh polisi sekaligus menjadi kasus pertama di provinsi Zhejiang di China timur, pusat industri streaming langsung China. Wang dijatuhi hukuman satu tahun tiga bulan penjara dan denda 55.000 yuan atau sekitar Rp121 juta.

Wang menjalankan bisnis ilegal itu pada akhir tahun 2022 ketika seorang temannya memberi tahu tentang praktik 'menguntungkan' yang dikenal sebagai 'brushing'. Istilah ini mengacu pada pemalsuan aktivitas real-time seperti jumlah penonton, suka, komentar, dan berbagi dalam streaming langsung untuk menyimulasikan interaksi asli penonton dan menyesatkan konsumen.

Untung menjalankan bisnis ilegal itu, Wang membeli 4.600 ponsel yang dikendalikan oleh perangkat lunak cloud khusus. Dia juga membeli layanan VPN dan peralatan jaringan, seperti router dan switch dari perusahaan teknologi yang berbasis di Changsha di provinsi Hunan, China tengah.

“Biaya penggunaan salah satu ponsel adalah 6,65 yuan (Rp16.500) per hari," kata Wang, dikutip SCMP, Kamis (16/5/2024).

Lalu, kata Wang, perangkat yang dia beli itu pun memudahkan dirinya untuk meraup keuntungan besar hanya dengan sekali klik di komputer. Wang bisa mengoperasikan ribuan ponsel itu secara bersamaan untuk membanjiri streaming langsung guna meningkatkan jumlah penonton dan interaksi.

Menurut Wang, biaya akhir untuk layanan ini akan bergantung pada lamanya masing-masing ponsel tetap terhubung ke acara streaming langsung dan jumlah ponsel yang diaktifkan.

Hingga Maret tahun lalu, ia menghasilkan sekitar tiga juta yuan (Rp6,6 miliar) dengan menjual layanan tersebut kepada live-streamer yang ingin meningkatkan kinerja online mereka.

"Akun pemirsa palsu tersebut dibeli dalam jumlah besar dari orang lain," ujar Wang.

Akun tersebut terkadang disensor karena gagal mengautentikasi nama asli, namun proses pendaftaran ulangnya sederhana.

“Ada celah tertentu dalam pengelolaan akun platform streaming langsung,” kata jaksa yang menangani kasus ini kepada Ningbo Evening News

Dia juga mengatakan tidak diketahui di mana ponsel tersebut dibeli, namun ada “kemungkinan aktivitas ilegal di pasar daur ulang ponsel”.

Selain Wang, 17 tersangka lainnya sedang diselidiki karena “melanggar peraturan nasional, dengan sengaja menyebarkan informasi palsu secara online melalui layanan penerbitan untuk mendapatkan keuntungan, dan mengganggu tatanan pasar”, menurut otoritas kejaksaan setempat.

Penipuan lalu lintas telah lama menjadi masalah di platform streaming langsung dan situs e-commerce di China, sehingga memicu seruan masyarakat untuk melakukan regulasi.

Rekomendasi