Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Kondisi Belum Ditemukan

| 20 May 2024 08:20
Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Kondisi Belum Ditemukan
Presiden Iran kecelakaan helikopter (Dok. IRNA)

ERA.id - Sebuah helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan pejabat senior di barat laut Iran mengalami kecelakaan. Lokasi jatuhnya helikopter itu pun masih belum diketahui.

Kecelakaan itu terjadi saat Presiden Raisi baru saja kembali dari upacara pembukaan bendungan di perbatasan Iran dengan Azerbaijan ketika helikopternya jatuh saat mendarat di wilayah Varzaqan pada hari Minggu (19/5/2024).  

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, Gubernur Provinsi Azarbaijan Timur Malek Rahmati, Imam Sholat Jumat Tabriz Hojjatoleslam Al Hashem dan sejumlah lainnya juga berada di dalam helikopter tersebut. 

Menurut laporan IRNA, seorang sumber mengatakan tim penyelamat dan bantuan telah dikirim ke daerah tersebut dan operasi pencarian terus berlanjut. 

"Cuaca berkabut dan sulitnya melewati area tersebut membuat operasi pencarian menjadi sulit," kata sumber itu.

Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi mengatakan kepada televisi pemerintah Iran bahwa karena kondisi cuaca yang buruk, mungkin diperlukan waktu bagi tim pencarian dan penyelamatan untuk mencapai lokasi kecelakaan. Ia berharap tim segera tiba di lokasi dan menyampaikan informasi lebih lanjut. 

Menteri Kesehatan Bahram Einollahi, yang juga hadir di lokasi kecelakaan, mengatakan bahwa semua peralatan medis, termasuk bus ambulans, dokter spesialis, dan ahli bedah telah dikerahkan ke lokasi kecelakaan untuk membantu orang-orang yang mungkin terluka. 

Presiden Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran (IRCS), Pir-Hossein Koulivand, menyatakan bahwa jumlah tim bantuan di wilayah tersebut meningkat dua kali lipat dari 20 menjadi 40. Ia menyebutkan tim menghadapi kondisi cuaca yang menantang dan kawasan tersebut sulit diakses, namun upaya pencarian terus dilakukan. 

Koulivand menambahkan bahwa tim bantuan menggunakan drone untuk operasi pencarian, namun kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk melakukan pencarian udara. 

Disebutkannya, tim mengandalkan pasukan tanggap cepat di wilayah yang merupakan daerah pegunungan sekitar 2 jam perjalanan dari Tabriz. 

Babak Yektaparast, juru bicara layanan darurat, melaporkan bahwa negara tersebut mengirimkan delapan ambulans ke lokasi kejadian di mana helikopter presiden jatuh. Dia mencatat bahwa karena kabut tebal, bantuan udara tidak mungkin dilakukan. 

Yektaparast menyebutkan bahwa tim bantuan darurat, termasuk teknisi dan dokter, telah dikirim ke wilayah tersebut sejak kecelakaan itu dilaporkan, dan mereka secara aktif mencari helikopter tersebut.

Paramedis darurat juga melakukan pencarian darat untuk mencari lokasi kecelakaan. Cuaca berkabut dan sulitnya melewati area tersebut membuat operasi pencarian menjadi sulit.

Rekomendasi