Lima Hari Pasca Alami Turbulensi Ekstrem, Pesawat Singapore Airlines Kembali ke Singapura

| 26 May 2024 22:30
Lima Hari Pasca Alami Turbulensi Ekstrem, Pesawat Singapore Airlines Kembali ke Singapura
Singapore Airlines (Dok: Singapore Airlines)

ERA.id - Pesawat Singapore Airlines (SIA) yang mengoperasikan penerbangan SQ321 yang dilanda turbulensi kembali ke Singapura pada Minggu (26/5/2024). Pesawat itu kembali lima hari setelah melakukan pendaratan darurat di Bangkok.

"Pesawat itu mendarat di Singapura pada pukul 13.39 siang," kata SIA, dikutip CNA, Minggu (26/5/2024).

Menurut layanan pelacakan penerbangan Flightradar24, pesawat yang kini bernomor SQ9071 itu berangkat dari Bangkok pada pukul 10.49 waktu setempat.

Pihak maskapai mengatakan sudah mendapat persetujuan dari otoritas setempat, termasuk penyelidik sebelum melakukan keberangkatan ke Singapura.

"SIA memperoleh persetujuan yang diperlukan dari otoritas terkait di Singapura dan Thailand, penyelidik, dan produsen pesawat, dan pesawat tersebut telah disetujui oleh tim Teknik dan Operasi Penerbangan kami, sebelum keberangkatan,” kata maskapai tersebut.

SQ321 sedang melakukan perjalanan dari London ke Singapura pada 21 Mei, membawa 211 penumpang dan 18 awak, ketika mengalami turbulensi ekstrem. Satu penumpang tewas dan belasan lainnya luka-luka, mengakibatkan pengalihan darurat Boeing 777-300ER.

Sebanyak 41 pasien masih dirawat di rumah sakit di Thailand pada Minggu siang, turun dari 43 hari sebelumnya, menurut Rumah Sakit Samitivej Srinakarin.

Rumah sakit tersebut adalah satu dari tiga rumah sakit di Bangkok yang merawat penumpang yang terluka di pesawat SQ321.

SIA menyatakan telah melakukan kontak dengan penumpang dan awak pesawat yang berada dalam penerbangan tersebut, termasuk mereka yang masih berada di Bangkok.

“Jika diminta, kami telah memfasilitasi perjalanan ke Bangkok untuk keluarga dan orang-orang terkasih mereka," kata SIA.

Maskapai ini menambahkan pihaknya bekerja sama sepenuhnya dengan otoritas terkait dalam penyelidikan insiden ini.

Menteri Perhubungan Chee Hong Tat mengatakan pada hari Jumat bahwa penyelidik telah memperoleh dan memeriksa data dari perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan penerbangan tersebut.

Biro Investigasi Keselamatan Transportasi (TSIB) Singapura, bagian dari Kementerian Transportasi, mengirim penyelidik ke Bangkok untuk mencari tahu apa yang terjadi. Penyelidik dari Amerika juga telah melakukan perjalanan ke Thailand.

Rekomendasi