Jaksa Peru Ajukan Tuntutan Korupsi ke Presiden Dina Boluarte

| 28 May 2024 13:30
Jaksa Peru Ajukan Tuntutan Korupsi ke Presiden Dina Boluarte
Jaksa peru ajukan skandal korupsi presiden (X/@presidenciaperu)

ERA.id - Kantor Kejaksaan Agung Peru mengajukan surat pengaduan konstitusional terhadap Presiden Dina Boluarte atas kasus dugaan korupsi. Dugaan korupsi ini bisa berujung pada proses pencopotan jabatan Dina dari kursi presiden.

Mengutip Al Jazeera, pengaduan tersebut menuduh Boluarte menerima suap dengan mengacu pada penggunaan jam tangan mewah miliknya. Tuduhan resmi ini muncul ketika popularitas pemimpin tersebut merosot ke titik terendah.

Jika Kongres mengambil tindakan, tuduhan tersebut dapat menyebabkan pemecatan Dina Boluarte.

Perpolitikan Peru yang semakin bergejolak telah menuntut beberapa pendahulu Boluarte dalam beberapa tahun terakhir, dengan anggota parlemen sering kali memainkan peran utama dalam melancarkan proses pemecatan terhadap presiden negara Andean tersebut.

Perdana Menteri Gustavo Adrianzen mencemooh pengaduan tersebut sebagai penganiayaan yang tidak pantas, tidak konstitusional dan ilegal, dalam komentar yang dibuat di stasiun penyiaran lokal Canal N.

Adrianzen memastikan bahwa presiden tidak akan terganggu oleh kegaduhan politik yang sedang terjadi.

Dina Boluarte, mantan wakil presiden, telah menghadapi pemeriksaan dan penggerebekan polisi atas penggunaan beberapa jam tangan Rolex dan perhiasan lainnya yang tampaknya bertentangan dengan gaji publiknya yang rendah.

Dia membantah melakukan kesalahan dalam kasus tersebut, dengan alasan bahwa barang mewah tersebut dipinjamkan kepadanya oleh gubernur setempat.

Pengaduan korupsi ini menandai pengaduan konstitusional kedua yang dihadapi Boluarte selama kurang dari dua tahun pemerintahannya.

November lalu, Jaksa Agung mengajukan pengaduan terhadap presiden atas penanganannya terhadap kerusuhan sosial yang mematikan setelah pendahulunya digulingkan.

Pada akhir tahun 2022, Presiden saat itu Pedro Castillo mencoba membubarkan Kongres secara ilegal sebelum dilakukan pemungutan suara untuk mencopotnya dari jabatannya. Penggulingannya dan penangkapannya membuat negara itu dilanda kemarahan dan protes keras selama berminggu-minggu yang merenggut sedikitnya 40 nyawa.

Rekomendasi