Dulu Sempat Larang Keras, Kini Donald Trump Asyik Main TikTok

| 04 Jun 2024 15:10
Dulu Sempat Larang Keras, Kini Donald Trump Asyik Main TikTok
TikTok Donald Trump (TikTok/@realdonaldtrump)

ERA.id - Mantan Presiden AS Donald Trump bergabung dengan platform media sosial TikTok. Trump mengaku bergabungnya dia di TikTok sebagai sebuah kehormatan.

Keputusan Trump untuk bergabung dengan TikTok yang sebelumnya sempat dia larang mengundang perhatian publik. Trump yang menamai akun TikTok-nya dengan @realdonaldtrump itu langsung membagikan video pertama kepada para pengikutnya.

Dalam video pertama yang berdurasi 13 detik itu, Trump menghadiri pertarungan Ultimate Fighting Championship di Newark, New Jersey, Sabtu (1/6/2024). Trump terlihat bersama dengan CEO UFC Dana White sebelum memasuki gedung.

"Ini adalah kehormatan bagi saya," kata Trump.

Trump juga nampak menyapa orang-orang di arena UFC dan menurutp video itu dengan berkata, "Itu tadi langkah yang bagus, bukan?".

Sejauh ini, akun TikTok milik Donlad Trump sudah diikuti oleh 4,7 juta pengguna.

Bergabungnya Trump ke platform TikTok ini bertentangan dengan keputusan Presiden Joe Biden pada April lalu. Di mana Biden menandatangani undang-undang yang akan melarang TikTok di Amerika Serikat jika pemiliknya di Tiongkok, Bytedance, gagal menemukan pembeli untuk aplikasi tersebut dalam waktu satu tahun.

Para pejabat AS telah menyatakan keprihatinannya bahwa pemerintah Tiongkok menggunakan TikTok untuk mengumpulkan data pribadi warga Amerika untuk tujuan jahat lainnya.

Kampanye Biden tahun ini juga bergabung dengan TikTok, yang memiliki lebih dari 170 juta pengguna di Amerika Serikat.

Saat berkuasa, Trump mencoba melarang TikTok dengan alasan keamanan nasional melalui perintah eksekutif, namun upaya tersebut terhenti di pengadilan ketika hakim federal mempertanyakan bagaimana tindakan tersebut akan memengaruhi kebebasan berpendapat dan memblokir inisiatif tersebut.

Pada awal Mei, TikTok dan Bytedance mengajukan gugatan hukum terhadap undang-undang yang akan melarang aplikasi tersebut.

ByteDance mengatakan pihaknya tidak memiliki rencana untuk menjual TikTok, sehingga membiarkan gugatan tersebut, yang kemungkinan akan dibawa ke Mahkamah Agung AS, sebagai satu-satunya pilihan untuk menghindari larangan tersebut.

Rekomendasi