Bantah Laporan Media AS Soal Biarkan Hamas Berkuasa, Netanyahu: Itu Tidak Akan Terjadi

| 03 Jul 2024 16:00
Bantah Laporan Media AS Soal Biarkan Hamas Berkuasa, Netanyahu: Itu Tidak Akan Terjadi
Netanyahu (X/Netanyahu)

ERA.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah tudingan yang menyebut Tel Aviv mungkin mengakhiri perang di Jalur Gaza. Tudingan itu menyebut Israel akan membiarkan Hamas tetap berkuasa meski perang sudah berakhir.

"Sumber anonim yang memberi pengarahan kepada New York Times mengklaim bahwa Israel menginginkan gencatan senjata di Gaza meskipun Hamas tetap berkuasa untuk saat ini," kata Netanyahu, dikutip Anadolu, Rabu (3/7/2024).

"Saya tidak tahu siapa pihak-pihak yang tidak disebutkan namanya itu, tapi saya di sini untuk memperjelas: Ini tidak akan terjadi. Kami akan mengakhiri perang hanya setelah kami mencapai semua tujuannya, termasuk pemusnahan Hamas dan pembebasan semua sandera kami," tegasnya.

The New York Times melaporkan bahwa para jenderal penting Israel ingin memulai gencatan senjata di Gaza meskipun hal itu membuat Hamas tetap berkuasa untuk sementara waktu.

"Tidak memiliki perlengkapan untuk pertempuran lebih lanjut setelah perang terpanjang Israel dalam beberapa dekade, para jenderal juga berpikir pasukan mereka memerlukan waktu untuk memulihkan diri jika terjadi perang darat melawan Hizbullah," kata harian AS tersebut.

Laporan itu juga menyebutkan para pejabat militer Israel, yang berbicara tanpa menyebut nama, percaya bahwa gencatan senjata dengan Hamas juga dapat mempermudah mencapai kesepakatan dengan Hizbullah.

Netanyahu berpendapat bahwa tentara Israel memiliki segala cara untuk mencapai tujuan tersebut.

"Kami tidak akan menyerah pada sikap mengalah, baik di The New York Times maupun di mana pun. Kami dipenuhi dengan semangat kemenangan," katanya.

Tentara Israel juga mengatakan bahwa mereka bertekad untuk terus berjuang untuk mencapai tujuan perang, termasuk penghancuran Hamas, penyelamatan sandera, dan memastikan kembalinya penduduk di Israel utara dan selatan dengan aman ke rumah mereka.

Pada Selasa pagi, media Israel melaporkan bahwa tentara sedang bersiap memasuki tahap ketiga operasi militer di Gaza setelah hampir sembilan bulan pertempuran, yang mencakup peralihan dari pemboman intensif ke serangan udara yang ditargetkan berdasarkan intelijen.

Rekomendasi