Enam Orang Ditangkap Atas Kasus Kematian di Acara Keagamaan India, Asisten Pendeta Ikut Terseret

| 04 Jul 2024 21:25
Enam Orang Ditangkap Atas Kasus Kematian di Acara Keagamaan India, Asisten Pendeta Ikut Terseret
Korban acara keagamaan India (Freepik)

ERA.id - Kepolisian India menangkap enam orang sehubungan dengan insiden yang menyebabkan kematian 121 orang di acara keagamaan Hindu. Para pelaku disebut sempat melarikan diri dan lepas tanggung jawab setelah acara itu menimbulkan korban jiwa.

Inspektur Jenderal polisi Uttar Pradesh Shalabh Mathur mengatakan para penanggung jawab acara melarikan diri setelah situasi makin tidak kondisuf. Penanggung jawab acara melarikan diri setelah melihat banyak orang terinjak-injak dan tewas.

"Ketika situasi terinjak-injak, semua orang yang mengorganisir (acara tersebut) melarikan diri dari tempat kejadian," kata Mathur, dikutip CNA, Kamis (4/7/2024).

Diketahui penyelenggara acara keagamaan Hindu di negara bagian utara Uttar Pradesh hanya meminta izin untuk melakukan pertemuan sebanyak 80.000 orang. Namun saat kejadian, jumlah orang yang menghadiri acara tersebut tercatat sekitar 250.000.

Terkait penanggung jawab yang ditangkap polisi termasuk empat pria dan dua wanita yang merupakan ajudan pendeta Suraj Pal Singh atau yang dikenal sebagai Bhole Baba.

AP Singh, pengacara pengkhotbah, mengatakan dia juga akan mewakili enam orang yang ditangkap.

"Polisi melakukan tugasnya namun orang-orang yang mereka tangkap adalah orang-orang yang anggota keluarganya menjadi korban penyerbuan. Mereka yang sebenarnya menyebabkan penyerbuan itu telah melarikan diri," kata Singh.

Insiden mematikan itu terjadi pada Selasa (2/7) sore waktu setempat ketika para peserta keluar dari lapangan melalui jalan raya tempat acara tersebut diadakan. Beberapa orang berlari ke arah kendaraan pengkhotbah tetapi dihentikan oleh para asistennya.

Hal ini pun menyebabkan keributan dan beberapa dari mereka terjatuh ke tanah dan terinjak-injak. Banyak orang-orang yang mencoba berlari ke lapangan terbuka untuk menghindari terinjak-injak juga terpeleset dan jatuh di tanah yang tidak rata di jalur kerumunan lainnya, dan tidak dapat bangun.

"Korban tewas, termasuk 112 perempuan dan tujuh anak-anak, semuanya telah diidentifikasi dan jenazah mereka diserahkan kepada keluarga mereka," kata para pejabat.

Rekomendasi