Polisi Tangkap Pemuda China yang Coret Kata 'Toilet' di Kuil Yasukuni, Dua Pelaku DPO

| 09 Jul 2024 20:20
Polisi Tangkap Pemuda China yang Coret Kata 'Toilet' di Kuil Yasukuni, Dua Pelaku DPO
Pelaku vandalisme (Dok. Istimewa)

ERA.id - Kepolisian Metropolitan Tokyo berhasil menangkap seorang warga China yang melakukan aksi vandalisme 'toilet' di kuil Yasukuni awal tahun ini. Pria itu ditangkap karena diduga berkonspirasi dalam aksi vandalisme.

Jiang Zhuojung (29) dicurigai membeli cat semprot dan memainkan peran lain untuk merusak pilar yang diukir dengan tulisan 'toilet' di dekat pintu masuk kuil.

Selain Jiang, Biro Keamanan Umum Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo juga mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap dua warga negara Tiongkok lainnya, Dong Guangming (36) dan Xu Laiyu (25) dan memasukkan mereka ke dalam daftar orang yang dicari.

"Ketiganya diduga merusak pilar sekitar pukul 21.55 pada tanggal 31 Mei," demikian pernyataan itu, dikutip Kyodo News, Selasa (9/7/2024).

Diketahui Dong dan Xu meninggalkan Jepang menuju Tiongkok pada tanggal 1 Juni. Namun dalam sebuah sebuah video yang diposting di media sosial Tiongkok menunjukkan seorang pria tampak buang air kecil di pilar batu sebelum mengecat kata "toilet" dengan warna merah.

Menurut biro tersebut, kerugian diperkirakan mencapai 4,2 juta yen (Rp423 juta), dengan Dong diduga sebagai pelakunya dan Xu diduga yang memfilmkan tindakan tersebut.

Meski sudah menangkap Jiang yang tinggal di Jepang, polisi menolak memberi tahu apakah Jiang mengakui perbuatannya.

Yasukuni telah menjadi sumber perselisihan diplomatik dengan Tiongkok dan negara-negara Asia lainnya karena para pemimpin Jepang pada masa perang, yang dinyatakan bersalah sebagai penjahat perang di pengadilan internasional pasca-Perang Dunia II, termasuk di antara lebih dari 2,4 juta korban perang yang dihormati di kuil tersebut.

Menteri Luar Negeri Yoko Kamikawa mengatakan pada konferensi pers bulan lalu bahwa pemerintah Jepang telah menyatakan keprihatinannya atas tindakan tersebut kepada pemerintah Tiongkok melalui jalur diplomatik.

Rekomendasi