ERA.id - Federal Aviation Administration (FAA) mengatakan bahwa mereka mewajibkan pemeriksaan 2.600 pesawat Boeing 737. Pemeriksaan ini karena masker oksigen penumpang dapat rusak saat darurat karena tali pengikat.
Instruksi pemeriksaan ini muncul setelah FAA mendapat laporan tentang generator oksigen unit layanan penumpang bergeser keluar dari posisinya. Masalah ini dapat mengakibatkan ketidakmampuan untuk menyediakan oksigen tambahan bagi penumpang selama peristiwa penurunan tekanan.
FAA mengatakan arahan kelaikan udaranya segera berlaku dan memerlukan inspeksi dan tindakan perbaikan jika diperlukan dalam waktu 120 hingga 150 hari berdasarkan model 737.
Selain itu, FAA juga melarang maskapai penerbangan memasang komponen yang berpotensi rusak.
"Maskapai penerbangan harus melakukan inspeksi visual umum dan jika diperlukan mengganti generator oksigen dengan generator oksigen baru atau yang masih berfungsi, memasang bantalan termal, dan memposisikan ulang generator oksigen yang terdampak," kata badan tersebut, dikutip Reuters, Rabu (10/7/2024).
Lalu, kata FAA, mereka mewajibkan pemeriksaan pesawat 737 MAX dan Next Generation.
Sementara itu, Boeing, yang pada tanggal 17 Juni mengeluarkan buletin kepada maskapai penerbangan yang menyerukan pemeriksaan visual, mengatakan bahwa mereka telah memberi tahu maskapai penerbangan untuk memperbarui sebagian tali pengikat pada generator oksigen 737.
Seruan ini muncul setelah perekat baru yang diperkenalkan pada tali pengikat pada bulan Agustus 2019 terlihat dalam keadaan tertentu memungkinkan unit bergeser hingga tiga perempat inci.
"Kami telah kembali menggunakan perekat asli untuk semua pengiriman baru guna memastikan generator tetap terpasang dengan kuat, sebagaimana dimaksudkan," kata Boein.
Boeing juga menambahkan bahwa inspeksi armada yang sedang beroperasi dan pesawat yang belum terkirim belum mengidentifikasi unit mana pun yang gagal beroperasi dengan baik.
Rata-rata, 737 memiliki 61 generator oksigen dan setiap generator memiliki dua tali pengikat.