Keretakan tersebut ditemukan Boeing di pesawat 737NG yang dimodifikasi di China. Boeing kemudian menyampaikan temuan itu kepada regulator penerbangan sipil Amerika tersebut meski tak spesifik tipe mana yang mengalami keretakan. Sebuah bagian badan pesawat yang disebut pickle fork, yakni penghububung antara badan dan sayap ditemukan retak. Total ada empat pickle fork pada 737NG.
"FAA akan mewajibkan operator pesawat jet Boeing 737NG untuk melakukan inspeksi terhadap keretakan struktural. Boeing memberi tahu agensi masalah tersebut setelah menemukan keretakan saat melakukan modifikasi pada pesawat yang banyak digunakan," kata FAA seperti dikutip dari Foxnews, Rabu (9/10/2019).
Baca Juga: Cacat Desain Pesawat Jadi Penyebab Jatuhnya Lion Air JT-610
Total ada 7.000-an unit pesawat 737NG yang terdiri dari 737-800NG dan 737-900NG beroperasi di seluruh dunia. Boeing 737 Max8 adalah hasil pengembangan dari 737NG.
Sekitar 500 unit pesawat terlaris dari produsen asal Amerika itu telah dicek dan tak ada masalah. Boeing juga sudah memberitahu maskapai pengguna untuk melakukan pengecekan.
"Keselamatan dan kualitas adalah prioritas utama kami. Boeing telah memberi tahu FAA dan telah menghubungi operator 737NG tentang masalah keretakan yang ditemukan pada sejumlah kecil pesawat yang menjalani modifikasi," kata Boeing dalam sebuah pernyataan.
Maskapai Amerika Southwest Airlines baru saja mengkandangkan 2 unit Boeing 737 NG nya karena menemukan masalah keretakan yang sama. Di Indonesia setidaknya ada 100 pesawat Boeing 737NG yang beroperasi sejak tahun 2013.
Garuda Indonesia mengoperasikan 81 pesawat Boeing 737-800NG. Sementara Lion Air, memiliki 32 pesawat Boeing 737-800NG. Kedua maskapai tersebut saat dimintai konfirmasi belum memberikan tanggapan mengenai masalah pada pesawat itu.